“Dengan disalurkan program bantuan sosial tersebut, akan berpengaruh langsung dengan daya beli masyarakat di Bengkulu Utara,” terangnya.
BACA JUGA: 20 Ekor Sapi Marga Jaya Mati Mendadak, Warga Sebut Penyakit, Dinas TPHP Beda Pendapat
BACA JUGA:Ciptakan Lingkungan Bermain Aman untuk Anak di Desa-desa
Jumlah dana bantuan sosial yang disalurkan untuk Bengkulu Utara dari Program Keluarga Harapan maupun Bantuan pangan Non Tunai (BPNT) mencapai belasan miliar rupiah.
Hal ini diyakini akan meningkatnya perputaran uang di daerah dan mendorong daya beli masyarakat.
“Karena penerima bansos PKH dan BPNT tersebut adalah masyarakat kurang mampu yang paling berdampak jika terjadi lonjakan harga dan lonjakan kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Sebanyak 31.761 Keluarga Penerima Manfaat program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT.
Sedangkan sebanyak 13.853 keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (BPNT).
Masing-masing keluarga penerima manfaat program, BPNT menerima Rp 200 ribu perbulan.
Sedangkan untuk program keluarga harapan masing-masing keluarga penerima manfaat menerima besaran dana bervariasi.
Besaran dana yang diterima sesuai dengan kriteria masing-masing keluarga dalam program Keluarga Harapan.
Kabupaten Bengkulu Utara mendapatkan porsi penerima bantuan sosial program keluarga harapan dan bantuan pangan non tunai terbesar di Provinsi Bengkulu.
Saat ini Pemda Bengkulu Utara terus melakukan verifikasi penerima bantuan sosial dua program tersebut.
Verifikasi ini dalam rangka memastikan penerima bansos tersebut tepat sasaran pada masyarakat yang kurang mampu.
Salah satu cara verifikasi tersebut dengan pemasangan stiker di rumah-rumah warga penerima bantuan sosial.
Sehingga terlihat warga yang menerima bansos tersebut termasuk warga kediamannya seharusnya sudah tidak layak menerima bantuan sosial.