MUKOMUKO, KORANRB.ID — Berkaitan dengan kembali terjadinya konflik buaya yang memakan korban di Sungai Selagan Jaya kemarin 15 April 2024.
Gubernur Bengkulu Prof. Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpah warga Mukomuko tersebut.
Berkaitan dengan kejadian tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sudah meminta hari ini juga langsung dilakukan upaya evakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu agar tidak ada korban selanjutnya.
"Saya sudah menghubungi pihak BKSDA Bengkulu agar buaya tersebut dapat segera mungkin dievakuasi. Kalau bisa hari ini kenapa tunggu besok,"kata Gubernur.
BACA JUGA:Konflik Buaya dengan Warga di Sungai Selagan Raya Mukomuko, 2 Tahun 2 Nyawa Melayang
Gubernur menambahkan, tentunya kelangsungan hidup masyarakat Mukomukk yang menggantungkan hidup disungai Selagan Raya menjadi perhatian Pemprov agar dapat berjalan lancar dan aman.
Begitu juga dengan kelangsungan hidup bagian dari ekosistem sungai yang dilindungi tersebut.
Maka dari itu untuk mencegah konflik hewan buas dan manusia yang dapat menimbulkan korban ada baiknya, buaya tersebut segera di evakuasi.
"Kita ingin masyarakat dapat mencari rejeki dengan aman dan konflik yang dapat menimbulkan korban ini berakhir sesegera mungkin,"tutupnya.
BACA JUGA:Warga Meninggal Diterkam Buaya, BKSDA Diminta Jangan Tutup Mata
Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu telah merencanakan akan segera mungkin melakukan upaya pemasangan perangkap untuk mengevakuasi buaya agar tidak terjadi lagi interaksi negatif dengan manusia.
Sebab konflik antara manusia dan binatang buas menjadi solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memindahkan salah satunya, sehingga tidak ada lagi yang dirugikan akibat adanya interaksi negatif.
“Kita sudah dihubungi pihak Pemprov Bengkulu, paska mendapat laporan dari petugas dilapangang bawasanya memang sudah beberapa kali terjadi interaksi negatif ini, maka dari itu evakuasi dengan perangkap segera kita lakukan,”kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari.
Selain itu Said juga menghimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat memanfaatkan air sungai Selagan, baik untuk mandi, mencari ikan, mencari lokan, dan aktivitas lainnya.
Sebab hewan predator ini memang memiliki habitat di aliran sungai.