Pelindo Keruk-Keruk Alur Pelabuhan Pulau Baai, Keruk Anggaran, Solusi?
Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai menggunakan kapal keruk beberapa waktu lalu.--reno/rb
Pengentasan Sedimentasi Alur Pelabuhan Pulau Baai
1. Pada Desember 2024, Sedimentasi Alur Pelabuhan Pulau Baai semakin parah, Pemprov jalin berbagai koordinasi untuk lakukan pengerukan.
2. Hingga Maret 2025, Sedimentasi Alur Pelabuhan Pulau Baai melumpuhkan alur pelayaran secara total hingga menjadi daratan di pintu Alur Pelabuhan Pulau Baai.
3. Selang 1 bulan pada Mei 2025, berbagai permasalahan terjadi krisis transportasi, BBM dan distribusi hasil panen Enggano mandek. Sehingga dijawantahkan untuk melakukan pengerukan di secara sederahana dengan menggunakan beberapa alat berat. Hingga pada Akhir Mei Pelindo datangkan 2 kapal keruk CSD Costa Fortuna 5 dan AB Fortuna 3 untuk memaksimalkan pengerukan
4. Juli 2025, Pengerukan tahap I membuahkan hasil, kapal dengan draf dibawah 4 rws sudah dapat melintas namun tetap menunggu air laut pasang.
5. Agusutus 2025, Mendekati berakhirnya masa Inpres, Pelindo diminta kejar tayang untuk menyelesaikan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai tahap II dengan kedalaman 6 meter.
6. September 2025, Progres pengerukan berjalan ditempat kedalaman alur pelabuhan belum mencapai kedalaman 6 meter sesuai dengan target pengerukan tahap II, sehingga melalui Menko Bidang Infastruktur dan Pembangunan Kewilayaah AHY menginstruksikan Pelindo untuk menyelesaikan tahap II pada November 2025 mendatang.
7. Gubernur Helmi menegaskan agar Pelindo tidak lagi beralasan apapun perihal kendala dalam melakukan pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai. Sebab menurutnya Inpres dan Wapres sudah turun sehingga hal itu seharusnya terselesaikan dengan tepat dan cepat.
8. Pakar Kelautan Unib, Zamdial menilai agar PT. Pelindo tidak melupakan penyebab utama Sedimentasi, agar dibentuk suatu tim khusus untuk menganalisis atau membangun sturktur Groin.