TKD Dipangkas, Penggiat Dorong Pemprov Inovasi Sektor Wisata
INOVASI: Pantai Panjang memliki potensi wisata guna mendongkrak inovasi wisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Bengkulu. --IST/RB
BENGKULU, KORANRB.ID - Pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat untuk tahun anggaran 2026 dipastikan berdampak pada kemampuan fiskal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
Total dana TKD tahun depan hanya mencapai Rp10,81 triliun, turun dari Rp11,15 triliun pada tahun sebelumnya, atau berkurang sekitar Rp347,93 miliar.
Meski menjadi tantangan berat, sejumlah pihak menilai kondisi ini justru bisa menjadi momentum untuk mendorong inovasi daerah, terutama dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Penggiat wisata Bengkulu yang juga merupakan Ketua Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Bengkulu, Tommy Julian, S.Pd mengatakan keterbatasan fiskal bukan alasan untuk memperlambat pembangunan daerah.
BACA JUGA:Terbawa Arus, Sampah Berserakan di Bawah Jembatan Merah Putih
Sebaliknya, menurut dia, situasi ini harus dimanfaatkan sebagai pemicu munculnya terobosan dan kreativitas baru di lapangan.
“Kalau anggaran menurun, ide harus ditingkatkan.
Bengkulu punya potensi wisata alam dan budaya yang luar biasa.
Dengan sentuhan inovasi dan ekonomi kreatif, potensi itu bisa menjadi sumber PAD baru tanpa sepenuhnya bergantung pada dana pusat,” ujar Tommy, Minggu, 20 Oktober 2025.
BACA JUGA: Indonesia dan Hungaria Perkuat Kerja Sama Teknologi dan Perdagangan
Ia menilai, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menjadi penopang utama perekonomian daerah jika digarap serius.
“Dorong penyelenggaraan festival budaya, wisata berbasis komunitas, serta promosi digital yang lebih masif. Libatkan pelaku lokal dan generasi muda.
Dengan kreativitas, Bengkulu bisa menarik wisatawan sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat,” tambahnya.
Tommy juga berharap pemerintah daerah memberikan ruang lebih besar bagi pelaku usaha kreatif dan komunitas lokal agar mereka dapat berperan aktif dalam menggerakkan ekonomi.