Dinkes Mukomuko Waspadai Lonjakan Kasus DBD, 1 Kecamatan Jadi Titik Rawan
FOGGING: Pemberantasan nyamuk dewasa gencar dilakukan Dinkes di Mukomuko.-- Firmansyah/RB
MUKOMUKO, KORANRB.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat di Kabupaten Mukomuko.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko mencatat, sudah ada 9 warga telah terkonfirmasi positif terserang penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut sepanjang Oktober 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM, melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Ruli Herlindo, SKM, menyampaikan bahwa sebagian besar kasus ditemukan di wilayah Kecamatan Ipuh.
Dari total 9 kasus, 4 di antaranya berasal dari kecamatan tersebut, sedangkan sisanya tersebar di Kecamatan Air Rami 3 kasus, Sungai Rumbai 1 kasus, dan Teras Terunjam 1 kasus.
BACA JUGA:Membaca Pendidikan Inklusif dalam Kebijakan SPMB 2025
Menurut Ruli, peningkatan kasus ini beriringan dengan curah hujan yang mulai tinggi di beberapa wilayah.
Kondisi tersebut memicu bertambahnya genangan air yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Ia menyebut, meski angka kasus belum tergolong tinggi, namun tren peningkatan perlu diwaspadai karena bisa berkembang cepat jika tidak segera diantisipasi.
“Petugas di seluruh puskesmas sudah kami instruksikan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah temuan kasus.
BACA JUGA:Pro-Kontra Pergantian Ketua Dewan Provinsi Bengkulu
Selain itu, kami juga melakukan sosialisasi dan pengasapan (fogging) di titik-titik yang dianggap rawan penularan,” jelas Ruli.
Kendati demikian, Ruli menekankan bahwa pengasapan bukanlah solusi utama untuk memutus rantai penyebaran DBD.
Fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sementara telur dan jentiknya tetap bisa berkembang bila lingkungan tidak dibersihkan secara berkala.
Karena itu, ia mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah masing-masing.