Pasca Serangan Buaya di Sungai Selagan, Belum Terlihat Petugas BKSDA Turun ke Lokasi

SEPI: Sungai Selagan Raya lokasi pencari lokan diterkam buaya. (Foto: Firmansyah/koranrb.id)--

Sejauh ini Pemdes tiga desa ini juga melarang sementara warganya untuk mencari ikan, lokan dan mandi di sungai Selagan Raya.

BACA JUGA:Cegah Konflik, Gubernur Bengkulu Minta BKSDA Segera Evakuasi Buaya Selagan

"Tentu sebagai Pemdes kami juga tidak ingin warga kami menjadi korban lagi, maka dari itu lebih baik dihentikan sementara perburuan ikan ataupun lokan,"terangnya.

Kemarin 16 April 2024 Pemkab Mukomuko melalui Dinas Sosial (Dinsos) juga memberikan bantuan sembako kepada keluarga korban terkaman buaya, berupa gula, kopi, telur, beras, minyak goreng, serta mie instan.

Untuk meringankan sedikit beban keluarga yang ditinggalkan.

"Bantuan yang kami antarkan ini memang tidak seberapa, tetapi setidaknya bantuan ini dapat sedikit meringankan ekonomi keluarga yang ditinggalkan, karena korban merupakan kepala keluarga yang mencari nafkah,"kata Sekretaris Dinsos Kabupaten Mukomuko Eka Diana.

BACA JUGA:Konflik Buaya dengan Warga di Sungai Selagan Raya Mukomuko, 2 Tahun 2 Nyawa Melayang

Terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mukomuko Budi Yanto S.Hut, M.Ikom mengaku setelah kejadian tersebut, dan sesuai arahan pimpinan telah menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu agar dapat melakukan tindakan konkrit untuk menangani persoalan ini. Sebab kejadian yang menimpa warga ini tidak terjadi kali ini saja.

“kami sudah surati BKSDA Bengkulu, agar dapat memberikan solusi dalam menyikapi kejadian ini, sebab buaya ini merupakan hewan yang dilindungi. Maka dari itu harus segera cepat ditangani untuk mencegah hal yang tidak di inginkan,"tegasnya.

Selain itu juga inventarisasi lokasi-lokasi yang menjadi tempat tinggal buaya harus dilakukan. Sehingga jika sudah diketahui areal mainnya.

Dapat dilanjutkan dengan pemasangan tanda bawasanya lokasi tersebut jangan dimasuki karena toritorial buaya. Yang nantinya instansi terkait dapat bekerja sama dengan Pemdes dalam penerapannya.

BACA JUGA:Warga Meninggal Diterkam Buaya, BKSDA Diminta Jangan Tutup Mata

"Saya pikir inventarisasi lokasi buaya di sungai selagan sangat penting. Sebab selama ini memang masih belum ada tanda-tanda peringatan dilokasi buaya tinggal,"sampainya.

Tidak menutup kemungkinan lambannya dalam penanganan permasalahan buaya ini. Warga akan berfikir dengan berbagai cara agar lokasi mencari penghidupan ini dapat kembali aman.

Maka dari itu harus segera ada solusi yang diberikan agar tidak ada lagi pihak yang dirugikan. Dalam hal ini DLH Mukomuko juga siap membantu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan