Kepala Puskesmas Diminta Awasi Bidan Desa
KETAT : Puskesmas diminta mengawasi bidan desa dalam bertugas. -- Muharista Delda/RB
BACA JUGA:Tabungan Nikah Ikut Hilang Gara-gara Ikut Arisan Bodong, Owner Arisan Bodong Bisa Dijerat Pasal Ini
Kalau kondisi yang sekarang masih tinggi, karena angkanya 270 untuk setiap 100 ribu proses persalinan.
Mengakalinya, Dinkes akan lebih memaksimalkan program Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA).
Antara lain aplikasi Sistem Informasi Bidan Lebong (Sbong).
Aplikasi ini sangat bagus dalam pendataan, pemantauan dan rujukan terencana bagi ibu hamil, tinggal lagi penerapannya harus lebih maksimal.
BACA JUGA: Pembahasan Raperda Penanaman Modal dan Perizinan Usaha Ditunda, Ini Alasannya!
Dengan aplikasi itu, pelayanan persalinan dan pendataan ibu hamil lebih maksimal.
Termasuk teknis pelayanan pascapersalinan.
Dengan aplikasi ini kami berharap ke depan angka kematian ibu dan bayi bisa semakin turun seiring penanganan pelayanan persalinan yang maksimal.
Dalam aplikasi PWS-KIA Sbong terdapat beberapa fitur data dan layanan. Antara lain seperti pengelolaan data ibu hamil, ibu nifas, bayi dan anak.
BACA JUGA:Jaksa Pikir-Pikir Vonis 1 Tahun Terdakwa Korupsi BOK Kaur
Pencatatan resiko ibu hamil, mencatat data layanan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) dan Pemeriksaan Pasca Melahirkan (PNC).
Termasuk komunikasi rujukan terencana ibu hamil resiko tinggi.
Selain itu, Public Safety Center (PSC) 119 dan penerapan aplikasi Sistem Informasi Bidan Lebong (Sbong) di Kabupaten Lebong, diharap benar-benar dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan.
Itu artinya Dinkes selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi, dituntut lebih optimal dalam mengawasi pelaksanaannya.