Ini Permintaan Bupati Lebong kepada Kepala Puskesmas Untuk Lebih Ketat Awasi
INGATKAN: Bupati Lebong Kopli Ansori mewarning kepala puskesmas untuk lebih melakukan pengawasan pelayan kesehatan. Foto:Dokumen/RB--
Sedangkan angka kematian bayi mencapai 0,92 persen dari setiap seribu kelahiran.
Dinkes Lebong sendiri terus berupaya agar angka kematian ibu tidak lebih 0,1 persen. Sedangka angka kematian bayi hanya 0,5 persen.
Kalau kondisi yang sekarang masih tinggi, karena angkanya 270 untuk setiap 100 ribu proses persalinan.
Mengakalinya, Dinkes akan lebih memaksimalkan program Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA).
Antara lain aplikasi Sistem Informasi Bidan Lebong (Sbong). Aplikasi ini sangat bagus dalam pendataan, pemantauan dan rujukan terencana bagi ibu hamil, tinggal lagi penerapannya harus lebih maksimal.
BACA JUGA:Kepala Puskesmas Diminta Awasi Bidan Desa
Dengan aplikasi itu, pelayanan persalinan dan pendataan ibu hamil lebih maksimal. Termasuk teknis pelayanan pascapersalinan.
Dengan aplikasi ini kami berharap ke depan angka kematian ibu dan bayi bisa semakin turun seiring penanganan pelayanan persalinan yang maksimal.
Dalam aplikasi PWS-KIA Sbong terdapat beberapa fitur data dan layanan. Antara lain seperti pengelolaan data ibu hamil, ibu nifas, bayi dan anak.
Pencatatan resiko ibu hamil, mencatat data layanan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) dan Pemeriksaan Pasca Melahirkan (PNC).
Termasuk komunikasi rujukan terencana ibu hamil risiko tinggi.
Selain itu, Public Safety Center (PSC) 119 dan penerapan aplikasi Sistem Informasi Bidan Lebong (Sbong) di Kabupaten Lebong, diharap benar-benar dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan.
Itu artinya Dinkes selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi, dituntut lebih optimal dalam mengawasi pelaksanaannya.