Kepulauan Faroe: Tradisi Pembantaian Lumba-lumba, Hebohkan Dunia!
Tradisi Pembantaian Lumba-lumba. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ bing/ koranrb.id--
Pada saat lahir, maka bayi lumba – lumba akan di bawa oleh induknya ke permukaan supaya dapat menghirup udara.
Supaya tetap hidup, lumba-luma perlu naik ke permukaan air untuk menghirup udara.
BACA JUGA:Sejarah Hari Raya Nyepi, Berawal dari Zaman India Kuno
Adanya lubang diatas kepala merupakan tempat bernapas bagi lumba-lumba.
Dengan tubuh yang licin dan ramping, maka akan sangat cocok pada saat berenang.
Induk lumba-lumba selalu dekat dengan anaknya, sehingga anaknya dapat tumbuh dengan besar.
Lumba-lumba hidup berkelompok atau biasa disebut dengan kawanan.
BACA JUGA:Kenapa Setir Mobil Ada yang Berposisi di Kanan dan Kiri? Begini Sejarahnya
Sinyal adalah komunikasi yang digunakan oleh lumba – lumba, maka dari itulah hewan ini merupakan mamalia yang cerdas.
Kisah lumba – lumba selalu saja menarik perhatian manusia.
Dimana bangsa Romawi telah membuat gambar mozaik lumba-lumba pada sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Pada saat ini, manusia dapat berenang secara bersama – sama dengan lumba – lumba.
BACA JUGA:Sejarah Nabi Hud, Diberi Allah SWT Mukjizat untuk Kaum Ad Penyembah Berhala
Hiu dapat menyerang lumba – lumba sewaktu – waktu, sehingga kawanan lumba – lumba selalu hati – hati pada saat berenang di lautan.
Salah satu mamalia di lautan yang tergolong cerdas adalah lumba – luma.