Dugaan Korupsi BUMDes Berangan Mulya Ditangani Pidsus, Potensi Naik Penyidikan, Sekda jadi Saksi

BUMDes: Kondisi Pasar Brangan Mulya yang saat ini tersandung masalah dugaan korupsi BUMDes. FIRMANSYAH/RB--

Namun ketika dimintai keterangan yang bersangkutan hadir sebagai saksi mantan Direktur BUMDes Berangan Mulya.

“Sejumlah saksi sudah dimintai keterangannya. Termasuk Abdiyanto yang dimintai keterangan oleh penyidik  sebagai Direktur BUMDes Berangan Mulya,” ungkapnya.

BACA JUGA:Hasil Laut Masuk Pasar Ekspor, Dinas Perikanan Mukomuko Upayakan Bantu Sarana dan Prasarana Nelayan

BACA JUGA:Tak Ada Tindakan BKSDA, Warga Akan Bunuh Buaya Sungai Selagan Mukomuko

Sedangkan sejumlah pihak lain yang sudah dimintai keterangan, diantaranya kepala desa, perangkat desa, pengurus BUMDes dan pihak-pihak terkait lainnya.

Yang pastinya hingga saat ini perkara masih dalam tahap penyelidikan. 

Dan akan dilakukan pendalaman lebih lanjut, apakah ada peristiwa lainya atau seperti apa. 

Karena penyelidikan ini mencari peristiwa yang mengarah dugaan pidana korupsi. 

“Jikalau dua alat bukti itu nanti sudah ditemukan, penyidik akan menyimpulkan. Tentu perkara tersebut akan dinaikan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan,” sampainya. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sekda Kabupaten Mukomuko, Dr Abdiyanto saat dikonfirmasi mengaku menghormati proses hukum terhadap persoalan yang ditangani oleh Kejari Mukomuko. 

Ia juga membenarkaan, pernah menjadi salah satu pengurus di BUMDes tesebut pada tahun 2017 lalu. Dengan usaha yang di jalankan adalah penggelolaan pasar.

“Saat saya diminta sebagai pengurus. Bangunan untuk pasar itu sudah ada. Karena sudah dibangun oleh pemerintah desa. Dan kami di BUMDes hanya menggelola pasar tersebut. Dari yang sebelumnya tidak aktif, menjadi aktif,” katanya.

Pengaktifan Pasar Desa Berangan Mulya, pada tahun kedua sekitar tahun 2018.

Pengurus BUMDes dan pemerintah desa berkomitmen mengaktifkan pasar tersebut.

Seiring berjalan waktu pengelolaan pasar berjalan baik dan menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) mencapai sekitar Rp96 juta. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan