Naik Drastis, Bantuan Replanting Tahun Depan Rp60 Juta Per Hektar

Namun, dalam bentuk bantuan fisik seperti pupuk, bibit sawit bersertifikasi, bantuan benih padi dan palawija untuk melakukan tumpang sari selama proser PSR berlangsung antara 4 - 5 tahun.

“Nominal tidak akan diberikan langsung uangnnya namun para petani menggarap terlebih dahulu dan nanti akan di bayar setelah kerja,” ungkap Bickman.

BACA JUGA:PPPK Wajib Tahu, Ini Sebab PPPK Bisa Dipecat dan Berikut Cara Menggugatnya

BACA JUGA:Ternyata Bukan Ikan Paus, Ini Ikan Terbesar yang Pernah Ada di Dunia

Untuk sistem pengajuan, petani yang memiliki kebun sawit yang sudah tidak produktif lagi  dengan melakukan Program PSR)atau replanting sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi sektor perkebunan khususnya pada tanaman sawit.

“Untuk sistem pengajuan sendiri bertahap untuk bisa dibantu oleh pemerintah,” terang Bickman.

Kemudian dinas pertanian di daerah akan mengajukan pada dinas pertanian provinsi, disitulah titik terang mulainya bantuan diberikan.

Program tersebut dari pemerintah provinsi untuk para petani melewati DTPHP provinsi Bengkulu.

"Pemerintah akan membantu petani yang memiliki kebun kelapa sawit yang sudah tidak produktif lagi, maka pemerintah akan membantu petani dengan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting," kata Bickman. 

Bickman juga berharap  partisipasi petani sawit pada program PSR akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan sektor perkebunan sawit di Bengkulu. 

"Partisipasi petani sawit di Bengkulu sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan sektor perkebunan sawit di Bengkulu," jelas Bickam.

Selain mendapatkan materi lewat program PSR, petani akan mendapatkan bantuan dan dukungan teknis untuk mengganti tanaman sawit tidak produktif.

Sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi kebun mereka, serta pemahaman untuk mengelola lahan menjadi baik.

“Lewat program PSR ini juga petani mendapatkan memahaman mengenai pengelolan Perkebunan kelapa sawit dari pemerintah tidak hanya dapat materis.” Tutup Bickman.