Hati-Hati, Sifat 'Mencari Muka' Adalah Bentuk Gangguan Mental

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: Fazlul Rahman |

Senin , 27 May 2024 - 17:50

Hati-Hati, Sifat 'Mencari Muka' Adalah Bentuk Gangguan Mental--

Ketidakpercayaan diri membuat seseorang merasa perlu untuk terus-menerus mencari validasi dan pengakuan dari orang lain.

2. Ambisi yang Berlebihan

Keinginan kuat untuk naik jabatan atau mendapatkan pengakuan bisa mendorong seseorang untuk mencari muka.

3. Budaya Organisasi

Dalam beberapa lingkungan kerja, perilaku mencari muka bisa menjadi norma yang diterima atau bahkan didorong.

4. Kurangnya Kompetensi

Seseorang yang merasa tidak cukup kompeten mungkin akan mencari cara lain untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan.

Sifat suka mencari muka juga bisa membawa dampak negatif bagi individu tersebut serta lingkungan sekitarnya, antara lain:

- Merusak Hubungan Kerja

Rekan kerja mungkin merasa tidak nyaman atau tidak percaya pada orang yang suka mencari muka.

- Menurunkan Moral Tim

Ketidakadilan yang dirasakan oleh rekan kerja lain dapat menurunkan semangat dan motivasi tim secara keseluruhan.

- Kinerja yang Tidak Efektif

hati-hati, sifat 'mencari muka' adalah bentuk gangguan mental                            koranrb.id - sifat suka mencari muka, yang dalam bahasa inggris sering disebut sebagai "brown-nosing" atau "sucking up,".
sikap itu adalah perilaku seseorang yang berusaha mendapatkan perhatian, pujian, atau dukungan dari pihak yang lebih berkuasa atau berpengaruh dengan cara yang berlebihan atau tidak tulus. 
meski demikian, hal ini tidak bisa dianggap enteng. mencari muka tidak hanya mampu merusak sebuah komunitas atau perkumpulan, baik dalam pekerjaan maupun pergaulan.
namun sifat mencari muka juga termasuk dalam salah satu bentuk gangguan mental.
orang dengan sifat mencari muka sering melakukan tindakan-tindakan seperti:
baca juga:menjaga kesehatan mata, ini 10 manfaat kulit melinjo untuk kesehatan
- membuat pujian yang berlebihan, baik kepada atasan atau orang yang dianggap penting.
- menunjukkan kepatuhan yang berlebihan, bahkan terhadap hal-hal yang tidak masuk akal.
- menjelek-jelekkan rekan kerja lain, untuk membuat diri sendiri terlihat lebih baik.
- mengambil alih pekerjaan atau proyek, hanya untuk menarik perhatian pimpinan.
orang yang suka mencari muka sering kali melakukannya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, seperti promosi, perlakuan istimewa, atau hanya sekadar untuk membuat diri mereka lebih disukai oleh atasan atau orang yang berpengaruh.
baca juga:tetap harley-davidson, motor legendaris impian pria sejati
ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang memiliki sifat suka mencari muka:
1. ketidakamanan diri 
ketidakpercayaan diri membuat seseorang merasa perlu untuk terus-menerus mencari validasi dan pengakuan dari orang lain.
2. ambisi yang berlebihan
keinginan kuat untuk naik jabatan atau mendapatkan pengakuan bisa mendorong seseorang untuk mencari muka.
3. budaya organisasi
dalam beberapa lingkungan kerja, perilaku mencari muka bisa menjadi norma yang diterima atau bahkan didorong.
baca juga:sebagian pendapat ulama haramkan bagian hewan kurban ini, salah satunya sering jadi rebutan warga
4. kurangnya kompetensi
seseorang yang merasa tidak cukup kompeten mungkin akan mencari cara lain untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan.
sifat suka mencari muka juga bisa membawa dampak negatif bagi individu tersebut serta lingkungan sekitarnya, antara lain:
- merusak hubungan kerja
rekan kerja mungkin merasa tidak nyaman atau tidak percaya pada orang yang suka mencari muka.
- menurunkan moral tim
ketidakadilan yang dirasakan oleh rekan kerja lain dapat menurunkan semangat dan motivasi tim secara keseluruhan.
baca juga:ini yang anda harus lakukan agar tablet anda tidak mudah rusak
- kinerja yang tidak efektif
fokus yang berlebihan pada mencari perhatian bisa mengganggu kinerja sebenarnya.
adapun cara menghadapi seseorang yang suka mencari muka memerlukan strategi dan pendekatan yang bijak. berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. tetap profesional
jangan biarkan perilaku mereka mempengaruhi profesionalisme anda. fokus pada pekerjaan anda dan berusaha untuk tidak terpengaruh oleh sikap mereka.
2. beri feedback yang jujur
jika anda berada dalam posisi yang memungkinkan, berikan umpan balik yang konstruktif kepada orang tersebut. sampaikan dampak negatif dari perilaku mereka dengan cara yang sopan dan tidak konfrontatif.
3. tetapkan batasan
jangan terlibat dalam permainan politik mereka. tetaplah jujur dan berpegang pada integritas anda sendiri.
baca juga:sebagian pendapat ulama haramkan bagian hewan kurban ini, salah satunya sering jadi rebutan warga
4. fokus pada kinerja
buktikan kompetensi dan nilai anda melalui hasil kerja yang nyata. hal ini akan membantu anda mendapatkan pengakuan tanpa harus mencari muka.
5. gunakan kebijakan perusahaan
jika perilaku mereka sudah mengganggu atau merusak lingkungan kerja, laporkan kepada hrd atau atasan dengan mengikuti prosedur yang ada.
6. bangun hubungan yang kuat
bangun hubungan kerja yang positif dan kuat dengan rekan kerja lainnya. solidaritas tim bisa menjadi penangkal yang efektif terhadap dampak negatif dari perilaku mencari muka.
baca juga:7 rekomendasi ice breaking, agar belajar tidak membosankan
sehingga bisa disimpulkan bahwa sifat suka mencari muka adalah perilaku yang tidak sehat dan dapat merusak lingkungan kerja serta hubungan antar rekan kerja.
untuk menghadapi sifat ini, penting untuk tetap profesional, memberikan feedback yang konstruktif, dan fokus pada kinerja yang nyata. dengan cara ini, anda dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Rabu 3 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan