Angka Stunting di Bengkulu Tengah Meningkat 23,2 Persen
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah, Barti Hasibuan.-foto: jeri/koranrb.id-
KORANRB.ID - Setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2022 di angka 21,2 persen, saat ini diketahui kasus stunting di Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami peningkatan mencapai 23,2 persen.
Stunting adalah nutrisi kronis yang ditandai tinggi badan anak lebih pendek dari standar anak seusianya.
Stunting menyebabkan kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal, seperti lambat berbicara.
BACA JUGA:Pendaftaran Cakada 27 Agustus, Kandidat Masih Tunggu Restu Parpol
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah, Barti Hasibuan mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dengan margin error 25 persen, mulai dari 18,5 persen hingga 28,5 persen, angka stunting di Kabupaten Bengkulu Tengah berada pada 23,2 persen atau naik dari angka sebelumnya yakni 21,2 persen.
“Kami tak mengetahu pasti apa penyebab stunting di Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami peningkatan berdasarkan SKI tersebut. Padahal sepanjang tahun 2023, semua cara dalam penanganan dan pencegahan stunting sudah kita lakukan,” jelasnya.
Namun meskipun saat ini status stunting di Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami peningkatan, Pemkab Bengkulu Tengah sudah mengambil upaya-upaya percepatan serta langkah strategis untuk menurunkan angka stunting secepat mungkin.
Upaya percepatan yang dilakukan terdiri dari tetap intervensi spesifik untuk pemberian PMT lokal.
BACA JUGA:DTPHP Provinsi Bengkulu Tingkatkan Potensi Petani Milenial, Adakan Pelatihan Low Cost Smart Farming
PMT atau Pemberian Makanan Tambahan berbahan pangan lokal adalah makanan tambahan pangan lokal yang diberikan untuk memperbaiki status gizi balita dan ibu hamil.
“Kita juga sudah membentuk tim khusus untuk pengawasan dan monitorting terhadap langkah-langkah intervensi spesifik tersebut. Sehingga ada pengawasan untuk target-target dan usaha-usaha yang kita lakukan terhadap target stunting tersebut,” bebernya.
Barti menambahkan, berdasarkan pengukuran dan pengawasan yang dilakukan puskesmas, sebenarnya kasus stunting di Kabupaten Bengkulu Tengah sebenarnya menurun.
Namun ia tak mengetahui secara pasti mengapa berdasarkan SKI kasus stunting di Bengkulu Tengah malah naik.
BACA JUGA:Susun Pertahanan Berlapis di IKN