Tragedi Banjir Sukaraja Seluma: Jembatan Putus hingga Mobil Tenggelam

BENCANA SUKARAJA SELUMA: Dari Jembatan Putus yang menghubungkan Desa Cahaya Negeri dan Desa Padang Kuas hingga Mobil Tenggelam. DOK/RB--

Bahkan di Desa Cahaya Negeri juga ada 1 rumah warga yang menggelar hajatan juga ikut terdampak.

“Data sementara kita dilapangan ada sekitar 145 rumah terendam air, berasal dari Desa Cahaya Negeri dan Desa Jenggalu. Termasuk ada 1 masjid dan 1 rumah yang menggelar hajatan. Alhamdulillah saat ini kondisi air mulai menyurut sehingga warga bisa mulai membersihkan rumahnya,” ungkap Hadi Susanto.

Selain itu juga Hadi Susanto menyampaikan bahwa BPBD Seluma memberikan sejumlah bantuan kepada para korban terdampak agar dapat meringankan beban yang melanda warga.

Yakni berupa mie Instan, ikan sarden kaleng, beras, dan air mineral.

“Meskipun tidak banyak, namun diharapkan bisa membantu. Kedua desa sudah kita salurkan melalui kades masing masing,” ungkap Hadi Susanto.

Senada dengan BPBD Seluma, Kepala Dinas Sosial Seluma, Elian Suadi juga turut serta menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.

Berupa mie instan, air mineral, kasur, selimut, terpal, makanan siap saji, hingga pembalut wanita. Bantuan ini juga di serahkan di 2 desa, yakni Desa Jenggalu dan Desa Cahaya Negeri.

“Bantuannya juga telah kita salurkan ke posko darurat, diterima langsung dengan Kades Cahaya Negeri dan Kades Jenggalu,” singkat Elian.

Banjir di Desa Cahaya Negeri dan Desa Jenggalu tidak hanya merendam rumah warga, bahkan jalan lintas provinsi pun sempat turut terendam oleh genangan air yang semakin tinggi.

Menimbulkan kemacetan lantaran ada beberapa kendaraan yang mesinnya mogok akibat terendam air. Selain itu juga beberapa aktifitas warga menjadi terhambat, beberapa pesta pernikahan terpaksa mengalami jeda lantaran debit air semakin tinggi dan merendam venue hajatan.

Banjir ini turut dibenarkan oleh Mantan Kepala Desa Cahaya Negeri, Nuzirwan Miril. Lokasi persisnya di wilayah Dusun I dan Dusun II.

Fenomena banjir di desa ini memang sudah menjadi langganan, terlebih lagi jika terjadi hujan deras dengan durasi yang panjang seperti saat ini.

“Lokasi banjirnya ada di Dusun I dan Dusun II. Semua aktifitas menjadi terhambat, termasuk hajatan warga,” papar Nuzirwan

Dijelaskan Nuzirwan, awalnya meski hujan deras, belum ada tanda tanda banjir yang muncul pada malam hari. Namun saat memasuki Sabtu pagi, tepatnya sekitar pukul 06.00 WIB. 

Air mulai berdatangan dan memasuki rumah warga. Bahkan ketinggian air mencapai setinggi paha orang dewasa, sedangkan di jalan raya hampir setinggi betis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan