Cetak SDM Industri Kompeten, 66 Tahun Kemitraan Indonesia dan Jepang

KUNJUNGAN: BPSDMI Kemenperin saat menerima kunjungan dari Asia Africa Research Consulting and Investment (AAI Co., Ltd.) Jepang.-foto: biro humas kemenperin/koranrb.id-

“Jumlah lulusan SMK dan Politeknik kami saat ini 6.000 orang per tahun, dan pada umumnya sudah banyak yang ‘dipesan’ oleh industri pada saat wisuda,” terang Masrokhan.

Sementara itu, BPSDMI juga rajin menyelenggarakan program Diklat 3 in 1 melalui tujuh Balai Diklat Industri (BDI) yang dinaungi.

Pelatihan itu bukan hanya dilaksanakan di tujuh lokasi BDI tersebut, namun di berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Papua.

BACA JUGA:5 Tumbuhan Obat Malaria Tradisional, Salah Satunya Daun Pepaya

“Untuk pelatihan kompetensi berbasis 3 in 1, kami melatih sekitar 33 ribu peserta diklat setiap tahunnya. Dengan jumlah peserta ini, kami berupaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri yang kompeten,” jelas Masrokhan.

Masrokhan juga menerangkan Kemenperin telah melangkah menuju transformasi industri 4.0 melalui PIDI 4.0 yang saat ini menjadi one-stop solution untuk penerapan industri 4.0 di Indonesia dan showcase kepada dunia.

Kepala AAI Co., Ltd., Hirohide Nakamura selaku pimpinan delegasi menyatakan potensi kerja sama antara pihaknya dan BPSDMI Kemenperin semakin terbuka luas.

“Sebelumnya kami telah membuka kelas industri internasional di Jepang, pertama dari Indonesia. Mahasiswa Politeknik ATI Makassar akan diberangkatkan ke Jepang dan belajar tentang industri di sana. Peluang untuk kerja sama dengan sekolah dan kampus lain di Indonesia terbuka lebar,” bebernya.(rls)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan