Wajib Diperhatikan! Ini Takaran Sugar dan Glukosa Pada Makanan dan Minuman Kemasan yang Diperbolehkan

Wajib penggemar makanan dan minuman kemasan wajib mengetahui batas takaran sugar dan glukosa pada kemasan. --Firmansyah/RB

Bakteri dalam mulut menggunakan gula untuk menghasilkan asam yang merusak enamel gigi.

Konsumsi berlebihan gula juga dapat meningkatkan risiko faktor risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Beberapa studi menunjukkan bahwa gula dapat menyebabkan efek kecanduan yang serupa dengan narkotika tertentu, menyebabkan keinginan yang kuat untuk konsumsi lebih banyak.

Konsumsi gula yang tinggi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan kelelahan mental.

Untuk mengurangi risiko dampak negatif yang disebabkan oleh konsumsi gula dan glukosa berlebihan, disarankan untuk memilih makanan dengan kadar gula alami yang rendah, seperti buah-buahan segar.

BACA JUGA:Koalisi Pilwakot Bengkulu 9 Parpol Pecah, Benny-Suprianto, Dedy Black-Agi dan Dani-Suimi Mencuat

BACA JUGA: Masih Persoalan Sertifikat, Lelang Mess Pemkab Lebong di Bandung Terhambat

Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) batas normal mengkonsumsi sugar (gula) dan glukosa bagi manusia bervariasi tergantung pada usia, aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan metabolisme individu.

Namun, terdapat panduan umum yang bisa dipertimbangkan untuk menjaga konsumsi gula dan glukosa dalam batas yang sehat, dengan mengkonsumsi gula tambahan tidak melebihi 10% dari total asupan energi harian.

Idealnya, konsumsi ini sebaiknya dibatasi hingga 5% untuk manfaat kesehatan yang lebih besar.

Gula yang terdapat secara alami dalam buah-buahan dan susu tidak termasuk dalam batasan ini karena biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang sama seperti gula tambahan dalam makanan olahan.

Kemudian kadar normal glukosa dalam darah berada dalam rentang sekitar 70-100 mg/dL saat puasa. Setelah makan, kadar glukosa dapat meningkat sementara, tetapi seharusnya kembali ke dalam rentang normal dalam waktu yang wajar.

BACA JUGA:Pusat Jajanan Kuliner Taman Santoso Tetap Terbengkalai

BACA JUGA:Frendi Tewas Diamuk Massa, Pernah Terlibat Kasus Penggelapan Mobil

Mengkonsumsi karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, beras merah, dan sayuran, dapat membantu menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dari pada mengonsumsi glukosa murni atau gula sederhana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan