Usulan Anggaran Evakuasi Kapal Dipertimbangkan? Dewan: Tenggelamkan Saja, Tidak Ada Kontribusinya

ATAS: Tampak kondisi kapal hibah dari Kementerian Perhubungan, karam di pelabuhan penumpang Pulau Baai lantaran tak pernah dioperasikan. WESJER/RB--

“Mestinya sebelum diajukan atau minta hibah, Pemprov harus menghitung atau menyusun perencanaannya. Bagaimana perawatannya dan termanfaatkan atau tidak,” kata Suimi Fales yang akrab disapa Wan Sui.

Diberitakan sebelumnya, tidak ada biaya menjadi alasan belum dievakuasinya 2 bangkai kapal bantuan Kementerian Perhubungan yang karam di pelabuhan penumpang Pulau Baai.

BACA JUGA: Tertibkan Truk Batu Bara Tak Sesuai Spesifikasi, Tak Gunakan Penutup Muatan dan Karpet Lumpur Terlalu Lebar

BACA JUGA:Pengerjaan SPAM Kobema, Bagian Pemprov Baru 70 Persen, Kementerian Sudah 80 Persen

Hingga saat ini 2 kapal hibah tersebut dibiarkan karam di pinggir pelabuhan. 

“Biaya yang harus dikeluarkan itu mahal dan sekarang ini bantuan yang diberikan Kementerian Perhubungan RI itu Rp60 juta,” ungkap Kabid Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Sugeng Dorajati, ST, MT.

Setelah dilakukan perhitungan oleh pihak yang mengerti masalah mesin kapal, maka dengan anggaran Rp60 juta untuk mengevakuasi, dan perbaikan kapal tersebut tidaklah cukup.

“Dana kita tidak cukup. Pasalnya setelah evakuasi harus diperbaiki sehingga bisa berfungsi dan kemudian dihibahkan ke SMKN 4 Bengkulu dan SMKS 15 Taruna, Bengkulu,” jelas Sugeng.

Pihaknya sudah mengajukan anggaran untuk evakuasi dan perbaikan kapal bantuan Kemenhub tersebut.

“Anggaran untuk memobilisasi kapal akan diusulkan di APBD Perubahan,” terang Sugeng.

Untuk SMK yang akan menerima hibah kapal ini nantinya diharapkan bisa menjaga dan merawat kapal tersebut.

“Kita akan hibahkan dan harapannya itu bisa bermanfaat,” jelas Sugeng.

Dishub juga saat ini tengah mencari rekanan yang mampu mengevakuasi dan memperbaiki kapal hibah Kemenhub yang karam tersebut.

“Kalau ada informasi siapa yang sanggup bisa disampaikan ke saya  Kabid Pelayaran Dishub Provinsi Bengkulu,” ungkap Sugeng.

Diketahui bahwa kapal yang di berikan oleh Kementerian Perhubungan  Republik Indonesia  sudah terbengkalai dan tenggelam di pelabuhan Pulau Baai.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan