BKSDA Ungkap Penyebab Harimau Kerap Muncul di Bengkulu Utara
HARIMAU:Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengungkap penyebab munculnya 4 ekor harimau atau panthera tigris sumatrae yang menghebohkan warga Desa Alas Bangun, Kecamatan Pinang Raya. DOK/RB --
KORANRB.ID – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengungkap penyebab munculnya 4 ekor harimau atau panthera tigris sumatrae yang menghebohkan warga Desa Alas Bangun, Kecamatan Pinang Raya, Bengkulu Utara.
Kepala BKSDA Bengkulu, Said Jauhari S.Hut, M.Si menyebut harimau menampakkan diri di dekat pemukiman warga, lantaran beberapa desa berada pada Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) Air Urai Serangai, salah satunya Dusun Jabi, Kabupaten Bengkulu Utara.
Ia menerangkan, keberadaan desa tersebut cukup dekat dengan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ketahun register 70.
Lanjutnya, harimau yang memakan ternak dan muncul di kebun sawit salah satu warga Kabupaten Bengkulu Utara, bisa jadi dikarenakan terjadi perambahan hutan oleh oknum.
BACA JUGA:Perlakuan Khusus Pohon Sepanjang Pantai Panjang, Agar Tak Makan Korban
BACA JUGA:Pasca Pohon Timpa Pengendara, Pemprov Bengkulu Segera Pangkas Pohon Rawan di Pantai Panjang
Sehingga, harimau terganggu dan mulai mendekati permukiman masyarakat yang berdekatan dengan HPT Air Ketahun Bengkulu Utara.
Banyak perkebunan warga berada di dekat HPT Air Ketahun, Sehingga menggangu habitat dari harimau sumatera yang memang hidup dan mencari makan di HPT Air Ketahun.
"Kerap kali terjadi perambahan, dan perkebunan sawit masyarakat itu terkadang ada dalam kawasan itu, (HPT Air Ketahun, red) jadi wajar harimau timbul," ungkap Said melalui seluler, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Said menerangkan petugas BKSDA akan menghalau harimau menggunakan meriam karbit, petasan dan lainnya agar tidak berkeliaran berdekatan dengan permukiman.
BACA JUGA:DLH Kota Bengkulu Tunggu Solaria Lengkapi Rancangan IPAL
BACA JUGA:Ini 3 Titik Panas Penyumbang Kemarau di Bengkulu
BKSDA juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar yang kerap melihat harimau berkeliaran agar melakukan pengusiran mandiri.
"Iya kita akan mengambil langkah dengan melakukan pengusiran dengan menggunakan meriam karbit dan lainnya, agar harimau kembali ke habitatnya. Kita juga meminta masyarakat juga melakukan," sampai Said kepada RB.