Surati Kepala BPIP, Gubernur Rohidin Minta Tinjau Ulang Kebijakan Larangan Penggunaan Jilbab Paskibraka
Surati Kepala BPIP, Gubernur Rohidin minta tinjau ulang kebijakan larangan penggunaan jilbab Paskibraka--Abdi/rb
Rencana pengiriman petisi tersebut, turut akan dilakukan PPI se Provinsi Bengkulu.
Bahkan kabarnya, juga akan dialakukan oleh PPI pusat.
Ketua PPI Provinsi Bengkulu, Fenti Wisnuwardhani mengatakan yang dialami para Paskibraka saat prosesi pengukuhan pada Selasa, 13 Agustus 2024 sangat memprihatikan.
BACA JUGA:Pengajuan Pindah 18 PNS di Bengkulu Tengah Belum Disetujui, Dibahas Lagi Usai Pilkada
BACA JUGA:Dapat Mendeteksi Hujan! Berikut 7 Fakta Unik Oryx Arab
“Kita akan kirimkan petisi dan PPI di kabupaten/kota yang memuat mempertanyakan, bila perlu mengganti kepala BPIP saat ini,” tegas Fenti, melalui seluler, Rabu, 14 Agustus 2024.
Fenti mengatakan, bahwa aksi Paskibraka putri yang tidak memakai hijab ini merupakan pemandangan yang berbeda dari tahun sebelumnya.
Di mana pada prosesi pengukuhan kali ini, seluruh anggota putri tidak memakai hijab atau melepaskan hijabnya.
“Hal ini tidak pernah terjadi sebelum-sebelumnya. Yang menjadi pertanyaan kami adalah, apakah penggunaan hijab bagi anggota Paskibraka putri menjadi sebuah larangan atau hal yang dilarang atau sesuatu yang mempengaruhi kecantikan dan keanggunannya,” ungkap Fenti.
BACA JUGA:8 Fakta Tentang Palestina, Sudah Ada Sejak Tahun ke 12 Sebelum Masehi
BACA JUGA:Kesbangpol Bengkulu Kecam Keras Paskibraka di IKN Harus Copot Hijab
Diketahui, para anggota Paskibraka tingkat pusat adalah utusan terbaik, putra putri bangsa yang berangkat dari 38 dan salah satunya terdapat perwakilan Paskibraka putri dari Bengkulu yang memakai hijab.
Tentunya ini menjadi pukulan mendalam terahap kita di Bengkulu, karena Paskibraka yang berasal dari 38 provinsi yang berbeda itu juga berbeda suku, berbeda budaya dan juga berbeda keyakinan agama, yang kesemuanya itu adalah kebhinekaan yang menjadi nilai-nilai luhur Pancasila.
“Terdapat 1 putri kita yang memakai hijab, tentu ini menjadi pukulan berat untuk kita,” ungkap Fenti.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan, Ekonomi Sosial, Agama dan Organisasi Kemasyarakat Kesbangpol Provinsi Bengkulu, Linda Oktaviane mengutuk keras tindakan lepas hijab kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 oleh BPIP yang tengah viral.