923 Rumah Tidak Layak Huni, Ini Yang Dilakukan Pemkab Bengkulu Selatan
DATA: Kepala Bapedda-Litbang Bengkulu Selatan, Fikri Aljauhari sedang menunjukkan rincian rumah tidak layak huni.--Foto: Rio Agustian. Koranrb.Id
BACA JUGA:Mengapa di Indonesia Ada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW? Dari Mana Asalnya? Berikut Sejarahnya
“Kami optimis, 5 tahun kedepan kita bisa menyentuh 100 hingga 125 rumah tak layak huni dilakukan perehaban. Dan dalam 6 sampai 7 tahun kedepan kita bisa tuntaskan 923 rumah tidak layak huni menjadi layak huni,” ungkap Fikri.
Ditempat yang sama, Kabid PSI Bapedda-Litbang Bengkulu Selatan, Dwi Prian Dona, ST ME memastikan pihaknya terlibat langsung dalam penyaluran rehab atau bedah rumah tidak layak huni di APBD Perubahan 2024.
Bahkan pihaknya telah menggelar rapat di aula Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan.
"Ya, penyaluran bantuan perbaikan RTLH bersumber dari APBD Perubahan di 2024 ini persiapanya telah dilalui, telah dilakukan verifikasi dan validasi data usulan rumah tak layak huni untuk dilakukan rehabilitasi atau bedah," kata Dwi.
Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data, terdapat 40 unit rumah tidak layak huni di Kabupaten Bengkulu Selatan yang akan direhab.
BACA JUGA:Dinas Dikbud Bengkulu Selatan Ingatkan Guru Penerima TPG
BACA JUGA:Fraksi DPRD Bengkulu Selatan Resmi Dibentuk, Berikut Ini Daftar Namanya
Perbaikan dan peningkatan kualitas rumah ini menjadi rumah layak huni ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024 mendatang.
Ada 8 kecamatan akan merima bantuan, yakni Kecamatan Pino Raya, Seginim, Kedurang, Kedurang Ilir, Bunga Mas, Air Nipis, Pino dan Kecamatan Manna.
Sedangkan, tiga kecamatan lain yang belum mendapatkan jatah bantuan program bedah rumah tidak layak huni yakni, Kecamatan Ulu Manna, Kota Manna dan Pasar Manna.
"Dalam waktu dekat akan disosialisasikan konsep pelaksanaannya kepada seluruh pemilik rumah tak layak huni atau calon penerima bantuan,’’ demikian Dwi.