Warga Surati Gubernur, Minta Batalkan Izin Kuari CV. TEW
PROTES: Warga Talang Alai saat memasang portal menuju kuari beberapa waktu lalu--Foto: M. Zulkarnain.Koranrb.Id
BACA JUGA:5 Nama Calon Pjs Bupati Diproses Kemendagri, Mulai Bertugas 25 September 2024
BACA JUGA:Jembatan Manna-Bengkulu Tidak Kujung Diperbaiki, Ini Jawaban Dinas PUPR
Untuk diketahui, pada Rabu 11 September 2024, portal menuju kuari yang dibuat swadaya oleh masyarakat dibongkar oleh penyidik Polda Bengkulu.
Alasannya, portal tersebut akan dijadikan barang bukti atas pengusutan laporan dari CV. TEW Sentra Abadi selaku pengelola kuari.
Adanya pembongkaran ini dikhawatirkan warga. Karena bisa jadi nantinya pembongkaran ini akan dimanfaatkan oleh perusahaan kembali beroperasi melakukan penambangan batu di kawasan tersebut.
Padahal tujuan didirikannya portal menuju kuari untuk memblokir akses masuk perusahaan.
Karena keberadaan perusahaan tersebut, sejak awal ditolak oleh warga karena menduga perizinannya tidak lengkap dan ada unsur rekayasa.
“Yang ditakutkan ini portal dibongkar, lalu perusahaan diam-diam beroperasi lagi di kuari. Karena tidak ada yang menjamin berapa lama portal tersebut akan bisa digunakan kembali,” pungkas Ekuwansyah.
BACA JUGA:Kades Tersandung Kasus Korupsi, DD Gunung Kaya Terancam Tidak Cair
BACA JUGA:Usai Kades, Jumat 20 September 2024 Pengukuhan 930 Anggota BPD
Mengulas kembali, ratusan warga Desa Talang Alai Kecamatan Air Periukan pada Selasa 6 Februari 2024 melakukan penutupan jalan masuk menuju kuari yang berada di desa tersebut dengan memasang portal.
Aksi ini dilakukan lantaran memang sudah kesepakatan sebagian besar warga desa. Karena kuari tersebut tidak mendapat izin tetangga, bahkan warga menduga perusahaan membuat pernyataan palsu dalam izin tetangga.
Penutupan portal merupakan puncak keresahan masyarakat terjadi karena belum ada kesepakatan dan penyelesaian secara hukum, namun kuari sudah menjual batu dari kuari ke luar. Meskipun hanya sekali dua kali menjual, namun warga tetap keberatan.
- Tag
- Share
-
-
