Terbaik Se Sumatera, Urutan 2 Nasional, Ini 3 Prestasi Pemprov Bengkulu hingga Dapat Penghargaan
KOMPAK: Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA dan peserta rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang berlangsung di Balai Raya Semarak, kemarin, 18 September 2024. FOTO: media Center Pemprov Bengkulu--
"Pada awal Agustus lalu, kita mendapatkan dana insentif dari Kementerian Keuangan atas kinerja kolaboratif bupati dan wali kota se-Provinsi Bengkulu terkait penurunan angka kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, dan realisasi penyerapan anggaran," ungkap Rohidin pada RB.
Lebih lanjut, Gubernur Rohidin bahwa Pemprov Bengkulu akan terus berupaya melakukan pengendalian inflasi, terutama dengan menekan alih fungsi lahan sawah dan mengoptimalkan ketersediaan irigasi yang masih belum maksimal.
BACA JUGA:Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Dunia, Mahasiswa Unib Dilatih Tangani Henti Jantung
"Tadi ada beberapa hal prinsip yang dibahas terkait pengendalian inflasi, seperti alih fungsi lahan, ketersediaan irigasi, teknis pengolahan sawah, serta pengelolaan hasil panen. Semua ini berpengaruh pada ketersediaan beras," ungkap Rohidin.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana, menyatakan bahwa penurunan angka inflasi saat ini harus dilakukan secara gotong-royong dan dengan kerja sama yang baik dari seluruh unsur.
"Kalau kita bergotong royong dan melakukan pengendalian inflasi ini secara bersama-sama, melalui langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dan jajaran pemerintah kabupaten dan kota, insyaAllah hal tersebut akan tercapai," beber Wahyu.