Musim Penghujan, UPTD Pertamanan Gencarkan Pemangkasan Pohon

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: Ade Haryanto |

Selasa , 08 Oct 2024 - 23:30

PANGKAS: Aktivitas petugas UPTD Pertamanan DLH Kota Bengkulu yang sedang melakukan pemangkasan pohon di Simpang Jam beberapa waktu lalu.--RENO DWI PRANOTO NH/RB

Pengerjaan pemangkasan pohon sedang berlangsung di RTH sepinggiran jalan S. Parman.

Sampai kemarin sudah 50 pohon yang telah dilakukan penurunan beban alias pemangkasan.

Yulianti juga berharap agar masyarakat yang berdekatan dengan pohon-pohon Kota Bengkulu dapat menjaganya.

Dengan cara tidak membakar sampah di pangkal pohon, karena hal demikian akan membuat pohon itu mati.

“Kita harapkan masyarakat tidak membakar sampah di pangkal pohon dan mengikis kambiumnya, nanti pohonnya mati,” kata Yulianti.

musim penghujan, uptd pertamanan gencarkan pemangkasan pohon                            bengkulu, koranrb.id – memasuki musim penghujan, unit pelaksana teknis daerah (uptd) pertamanan dinas lingkungan hidup (dlh) kota bengkulu gencarkan pemangkasan pohon di beberapa ruang terbuka hijau (rth).
kepala updt pertamanan dlh kota bengkulu, yulianti, sp mengatakan, saat ini ia tengah menggecarkan pemangkasan beberapa pohon yang berada di beberapa jalan di kota bengkulu.
“sebenarnya pemangkasan ini kegiatan rutin kita, tapi kali ini kita maksimalkan karena sudah mamasuki musim hujan,” ungkap yulianti.
hujan yang disertai angin kencang tentunya menjadi pertimbangan untuk memaksimal pemangkasan ini.
baca juga:mobnas dan rumdin 4 unsur pimpinan dprd provinsi siap diserahkan 
agar tidak terjadi sesuatu hal tidak diinginkan. ditambah beberapa pohon memiliki dahan yang cukup besar dan berdekatan dengan lampu penerang jalan umum (lpju), traffic light dan lainnya.
“dari pantauan kita mendapati sudah banyak dahan yang cukup besar, jika dahan itu patah tentu akan mengenai lpju dan traffic light berdekatan dengan pohon,” katanya.
yulianti menyebutkan pohon-pohon yang ada di kota bengkulu yang tersebar di beberapa rth cuma 2 jenis saja, mahoni dan angsana.
2 jenis pohon tersebut pada saat dilakukan pemangkasan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.
baca juga:ingat paling lama 22 oktober, tidak upload berkas, dak fisik tak bakal cair
seperti pohon dengan jenis mohoni ini sendiri memiliki karakter dahan pohon yang cukup besar.
jika dilakukan pemangkasan akan memakan waktu yang cukup lama.
kemudian pohon jenis angsana yang memiliki dahan pohon yang kecil namun ketinggian pohon yang menjadi masalah tersendiri karena alat pemangkas tidak mampu menggapai dahan-dahan yang akan dipangkas.
“pohonnya tinggi alat kita tidak cukup mampu menjangkau. dipanjat rawan patah karena rantingnya kecil,” sampai yulianti.
baca juga:stunting, polisi bantu warga di 2 desa lebong 4 ekor bebek petelur 
pengerjaan pemangkasan pohon sedang berlangsung di rth sepinggiran jalan s. parman.
sampai kemarin sudah 50 pohon yang telah dilakukan penurunan beban alias pemangkasan.
yulianti juga berharap agar masyarakat yang berdekatan dengan pohon-pohon kota bengkulu dapat menjaganya.
dengan cara tidak membakar sampah di pangkal pohon, karena hal demikian akan membuat pohon itu mati.
“kita harapkan masyarakat tidak membakar sampah di pangkal pohon dan mengikis kambiumnya, nanti pohonnya mati,” kata yulianti.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Rabu 9 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan