Hindari Kelangkaan, Pemprov Akan Pantau Kebutuhan Pokok Jelang Nataru

PANGAN: Pantauan harga pangan nantinya akan dilakukan melalui TPID Provinsi Bengkulu. ABDI/RB--

"Kalau kata petani sekarang semua kebutuhan naik termasuk pupuk untuk buah sebab cabai memiliki pupuk khusus jarang sekali bisa menggunakan pupuk subsidi jadi naik harganya," jelas Rudi.

Terpisah Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Bengkulu, Erika Ariesti, S.STP mengatakan bahwa penyebab kenaikan harga bapok memang terjadi.

Untuk penyebab utama adalah cuaca dimana tanaman cabai sangat mengandalkan cuaca untuk bisa berkembang.

Kalau terlalu banyak hujan bunga akan berguguran dan batang akan membusuk sehingga bisa saja gagal panen, jadi hal inilah menjadi penyebab naiknya harga cabai.

"Untuk naiknya harga cabai kalau ini memang penyebab utamanya cuaca sebab di beberapa daerah banyak petaningagl panen karena ladangnya banjir tanaman mati," tutup Erika.

BACA JUGA:Soroti Sewa Lahan Pakir ke PKL, Bapenda Kota Bengkulu Akan Tindak Tegas

BACA JUGA:Soroti Sewa Lahan Pakir ke PKL, Bapenda Kota Bengkulu Akan Tindak Tegas

Sekadar informasi, Perusahaan Umum (Perum) Bulog Bengkulu sudah menyalurkan 18.200 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terhitung Januari-Oktober 2024.

Penyaluran CBP tersebut merupakan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), bertujuan mengendalikan harga beras di pasaran Provinsi Bengkulu.

Di mana, beras SPHP tersebut disalurkan ke pengecer-pengecer dan pasar-pasar tradisional, ritel modern dan Rumah Pangan Kita (RPK) di Provinsi Bengkulu. 

Saat ini harga beras di beberapa titik pasar Kota Bengkulu seperti Panorama dan Pasar Minggu berkisar Rp20-28 ribu per cupak, tergantung jenis dan kualitas.

Sedangkan, harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp11.500/Kg menjadi Rp 13.100/Kg.

Kenaikan ini sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 157 Tahun 2024 tertanggal 29 April 2024.

“Total yang sudah kita salurkan sebanyak 18.200 ton atau 93 persen dari target 20 ribu ton,” sampai Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Perum Bulog Bengkulu, Dodi Syahrial.

Dodi mengatakan, bahwa program ini upaya pemerintah melalui Badan Pangan Nasional untuk terus menekan harga beras di pasaran agar tetap stabil.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan