Program Seragam Gratis untuk Pelajar SD dan SMP Terancam Berakhir

SERAGAM: Bupati Rejang Lebong secara ceremonial menyerahkan bantuan seragam kepada murid SD beberapa waktu lalu.-foto: arie/koranrb.id-

KORANRB.ID - Program Seragam Gratis yang selama ini dinikmati oleh siswa baru tingkat SD dan SMP di Kabupaten Rejang Lebong menghadapi ketidakpastian. Dalam APBD tahun 2025, anggaran untuk program yang menjadi salah satu kebanggaan daerah ini tidak lagi tersedia.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong, Drs. Noprianto, mengungkapkan besar kemungkinan program seragam gratis ini tidak akan dilanjutkan pada tahun depan. Hal ini terjadi karena usulan anggaran untuk program tersebut telah dihapus dalam pembahasan APBD murni 2025, dengan alasan defisit anggaran daerah.

“Kemungkinan tidak ada lagi, karena tidak dianggarkan dalam APBD tahun 2025,” ujar Nopri.

Menurutnya, program seragam gratis yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir ini membutuhkan anggaran hingga miliaran rupiah untuk mencakup ribuan siswa kelas I SD dan VII SMP di berbagai sekolah negeri, swasta, dan madrasah. Namun, dengan kondisi keuangan daerah yang sedang defisit, program ini menjadi salah satu yang terpaksa ditiadakan.

Meski demikian, Nopri menambahkan bahwa pihaknya akan tetap berupaya agar program ini bisa kembali dilaksanakan.

BACA JUGA:Lelang Dini Infrastruktur Fisik TA 2025 Provinsi Bengkulu, Tejo: Langkah Strategis

BACA JUGA:Nataru, Konsumsi BBM di Provinsi Bengkulu Diprediksi Meningkat Hingga 4,8 Persen

Ia menyebut rencana untuk mengajukan anggaran program ini dalam APBD Perubahan 2025. Namun, upaya tersebut dinilainya memiliki risiko tinggi karena keterbatasan waktu.

“Tetap kita perjuangkan agar tetap ada, tapi tidak bisa kita pastikan. Kalau menunggu APBD Perubahan, khawatir tidak selesai tepat waktu,” terangnya.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Hidayatullah, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kondisi keuangan daerah yang menyebabkan penundaan program ini. 

Menurut Dayat, sapaan akrabnya, Rejang Lebong saat ini mengalami defisit anggaran sebesar Rp 300 miliar. Angka ini menjadi beban berat bagi pemerintah daerah, mengingat belanja daerah jauh melampaui pendapatan yang tersedia.

“Karena defisit anggaran, salah satu program yang terkena dampaknya adalah seragam gratis,” ungkap Dayat.

Ia menegaskan anggaran untuk program ini tidak dicoret secara permanen, melainkan ditunda untuk sementara waktu. Rencananya, penganggaran akan dialihkan ke APBD Perubahan tahun 2025. 

BACA JUGA:Pembangunan Tahap II Terminal Tipe A Air Sebakul Segera Rampung

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan