Libur Nataru Usai, Harga Bahan Pokok di Kabupaten Kaur Masih Tinggi

Reporter: Rusman Afrizal |

Editor: Ade Haryanto |

Minggu , 05 Jan 2025 - 22:34

LAYANI: Salah satu pedagang saat melayani pembeli di Pasar Inpres Bintuhan.--RUSMANAFRIZAL/RB

libur nataru usai, harga bahan pokok di kabupaten kaur masih tinggi                            bintuhan, koranrb.id - meskipun libur natal dan tahun baru (nataru) telah usai, namun harga bahan pokok (bapok) di kabupaten kaur masih relatif tinggi.
pantauan rb di pasar inpres bintuhan terkhusus harga cabai merah keriting masih di angka rp 50 ribu perkilogramnya.
sebelum libur nataru harga cabai rawit merah sempat di harga rp 60 ribu perkilogram.
begitupun dengan harga rawit cabai setan  sekarang masih di harga rp 50 ribu per kilogramnya dan cabai rawit hijau masih di harga rp 40 ribu per kilogram.
baca juga:sepanjang 2024, hanya 3 perusahaan bayar csr, alasannya tidak masuk akal
salah satu penyebab naiknya harga cabai ini masih sama seperti sebelumnya, yakni para pedagang masih sulit untuk mendapatkan stok lantaran para tengkulak di kabupaten kaur lebih memilih menjual cabai ke luar kabupaten kaur. seperti ke kota bengkulu, lampung hingga ke jakarta.
"harga masih relatif tinggi, terutama cabai merah kriting masih rp 50 ribu per kilogram kita jual," kata siti atun salah satu pedagang cabai di pasar inpres bintuhan.
siti mengungkapkan, untuk mendapatkan stok cabai sekarang cukup susah meskipun para petani cabai di kaur mulai panen raya namun barang banyak dioper ke luar kabupaten kaur. 
akibatnya, untuk mendapatkan barang mereka cukup sulit dan harus dengan harga yang cukup tinggi sehingga harga jual mereka pun ke para pembeli juga cukup tinggi.
baca juga:pemuda bs desak pemerintah turun tangan selesaikan konflik pt abs versus masyarakat 
"barang susah didapat, tengkulak banyak oper ke luar kaur soalnya mereka ambil dengan jumlah yang banyak beda dengan kita di kaur ambilnya tidak terlalu banyak," ujar siti.
diprediksi, harga cabai bisa saja melambung lebih tinggi. apalagi sebentar lagi kebanyakan petani cabai di kaur akan selesai melakukan panen raya. 
artinya jumlah atau stok cabai sudah pasti berkurang dan harga kembali akan melambung tinggi.
"bisa saja nanti di awal bulan 2 harga cabai naik, soalnya sebentar lagi kan petani banyak sudah selesai panen raya," terangnya.
baca juga:buru pajak, bkd kabupaten kepahiang libatkan jaksa
ditambahkannya, harga cabai yang mahal ini juga berimbas dengan pembeli yang berkurang. 
meskipun bahan pokok atau bahan dapur yang wajib ada sekarang warga hanya membeli cabai dengan jumlah yang sedikit, biasanya bisa beli satu kilogram sekarang hanya setengah kilogram, bahkan seperempat kilogram saja.
"untuk pembeli jelas berkurang, karena mereka sulit untuk membagi uang keperluan dapurnya," tukasnya.
sementara itu, kepala dinas perikanan dan koperasi umkm (disperindagkop) kaur endy yurizar sp,  mengenai harga cabai yang mulai naik sejak nataru ini mereka sampai dengan saat ini memang belum melakukan pemantauan ke lapangan.
baca juga:perjuangkan pembangunan jalan tol di kepahiang
akan tetapi monitor melalui bidang tetap dilakukan apabila nanti memang sudah sangat dikeluhkan masyarakat, maka pemerintah kabupaten (pemkab) kaur tentu akan bertindak.
salah satunya dengan cara menggelar pasar murah, menjual harga bahan pokok yang lebih miring dibandingkan dengan harga pasar.
"kita terus lakukan monitoring, kalau memang harga bahan pokok sudah terlalu tinggi nanti kita akan gelar pasar murah," jelasnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu Senin, 6 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan