Libur Nataru Usai, Harga Bahan Pokok di Kabupaten Kaur Masih Tinggi
LAYANI: Salah satu pedagang saat melayani pembeli di Pasar Inpres Bintuhan.--RUSMANAFRIZAL/RB
BACA JUGA:Buru Pajak, BKD Kabupaten Kepahiang Libatkan Jaksa
Ditambahkannya, harga cabai yang mahal ini juga berimbas dengan pembeli yang berkurang.
Meskipun bahan pokok atau bahan dapur yang wajib ada sekarang warga hanya membeli cabai dengan jumlah yang sedikit, biasanya bisa beli satu kilogram sekarang hanya setengah kilogram, bahkan seperempat kilogram saja.
"Untuk pembeli jelas berkurang, karena mereka sulit untuk membagi uang keperluan dapurnya," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Koperasi UMKM (Disperindagkop) Kaur Endy Yurizar SP, mengenai harga cabai yang mulai naik sejak Nataru ini mereka sampai dengan saat ini memang belum melakukan pemantauan ke lapangan.
BACA JUGA:Perjuangkan Pembangunan Jalan Tol di Kepahiang
Akan tetapi monitor melalui bidang tetap dilakukan apabila nanti memang sudah sangat dikeluhkan masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur tentu akan bertindak.
Salah satunya dengan cara menggelar pasar murah, menjual harga bahan pokok yang lebih miring dibandingkan dengan harga pasar.
"Kita terus lakukan monitoring, kalau memang harga bahan pokok sudah terlalu tinggi nanti kita akan gelar pasar murah," jelasnya.