DPRD Bengkulu Selatan Tuntut PT BSL dan PT SBS, Ini Poin Pentingnya

Hearing Komisi II DPRD Bengkulu Selatan dengan PT SBS dan PT BSL beberapa waktu lalu.--RIO/RB

Pada intinya pihak ewan berharap ada keterbukaan CSR perusahaan. “Dana CSR itu bukan mereka (perusahaan) saja yang menentukan, tapi ada keterlibatan pemerintah daerah,” terang Deni.

Selanjutnya masih kata Deni terkait persoalan harga TBS yang dibeli perusahaan terhadap para petani Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:BRI Kepahiang Salurkan KUR Rp30 Miliar, Ini Syarat Wajib Peminjaman

BACA JUGA:Uang Korupsi Mantan Kades Puguk Pedaro untuk Karaoke dan Janda

Selama ini harga TBS kelapa sawit belum stabil, sehingga kondisi ini dinilai DPRD Bengkulu Selatan merugikan masyarakat petani.

Oleh sebab itu Komisi II DPRD Bengkulu Selatan ingin mencari kendala yang dialami perusahaan agar tidak terjadi lagi harga TBS dibawah standar atau minimal sama dengan harga daerah lain.

“Kalau bisa kita minta upayakanlah diharga yang cukup kompetitif,” harap Deni kepada perusahaan kelapa sawit.

Berikutnya perusahana kelapa sawit di Bengkulu Selatan menurut Deni harus tetap mengutamakan tenaga kerja local Bengkulu Selatan. Sebab hadirnya perusahaan di Bengkulu Selatan harus mampu memberikan manfaat bagi daerah dan juga masyarakat.

BACA JUGA:PJU Banyak Padam, PLN Sebut Tidak Ada Persoalan

BACA JUGA:Pejabat Sulap Hutan jadi Kebun Sawit Belum Tersentuh Hukum, Terus Raup Pundi-pundi Uang dari Rambah Hutan

Terakhir politisi Golkar ini meminta agar proses pengelolaan limbah pabrik harus benar-benar sesuai aturan dan tidak merugikan lingkungan dan masyarakat daerah.

“Pada perinsipnya kita mendukung hadirnya pabrik itu dengan tujuan untuk memberikan juga manfaat untuk ke Kabupaten yang kita cintai ini,” ujar Deni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan