HNSI Bengkulu Minta Kuota BBM Ditambah, Adhar: Paling Tidak Satu SPBN 200 KL

NELAYAN: Terlihat nelayan saat bersiap dalam menangkap ikan beberapa waktu lalu. RENO/RB--

KORANRB.ID – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Bengkulu meminta adanya penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi bagi nelayan

Ketua HNSI Provinsi Bengkulu, H. Adhar, S.Sos menerangkan saat ini kuota BBM subsidi yang tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) hanya 50 Kiloliter (KL) hingga 150 KL saja. 

Menurutnya jumlah tersebut kurang, sebab paling tidak di masing-masing SPBN dapat alokasi BBM sebanyak 200 KL, guna mencukupi kebutuhan nelayan yang ada di Bengkulu.

“Paling tidak dalam satu SPBN ada 200 KL, kalau untuk saat ini kami merasa kurang, untuk itu alokasi BBM di SPBN itu perlu ditambah,” kata Adhar.

BACA JUGA:282 Peserta Tak Lulus Bisa Ajukan Sanggahan Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tahap II

BACA JUGA:HIPMI Expo 2025 Tingkatkan Jaringan Bisnis Pelaku UMKM

Saat ini jumlah yang tergabung dalam HSNI Bengkulu mencapai 26.700 nelayan.

Sementara kuota BBM bersubsidi hanya 50 sampai 150 KL saja, tentunya hal tersebut membuat bahan bakar bagi nelayan sering kehabisan sebelum akhir bulan.

Dengan adanya hal tersebut para nelayan sering terkendala bahan bakar pada saat mencari ikan. 

Menurut Adhar nelayan tentunya sangat membutuhkan peran dari pemerintah dan pihak laiinya, sehingga kehabisan bahan bakar sebelum akhir bulan tidak lagi terjadi dan para nelayan dapat berkembang.

BACA JUGA:Dewan Minta Maaf, Efisiensi Anggaran Berimbas ke Pembangunan Infrastruktur Sekolah

BACA JUGA:Anggaran Rp700 Juta Beli Mobil Patwal Baru Bupati-Wakil Bupati

“Nelayan kesulitan berkembang tanpa adanya dukungan dari banyak pihak," kata Adhar. 

Dengan adanya penambahan kuota BBM bersubsidi jenis Biosolar di SPBN tersebut tentunya dapat sedikit mengurangi kendala para nelayan yang ada di Bengkulu selama itu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan