Mengapa Hewan Berbisa Tidak Keracunan? Berikut 5 Faktanya!

Katak beracun. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--
3. Keracunan seharusnya alamiah
Dalam penelitian mengenai katak Phyllobates dan strategi sequestration yang mereka gunakan untuk bertahan hidup meskipun memiliki racun berbahaya seperti batrachotoxin sangat menarik.
Adapun strategi ini memungkinkan katak tersebut untuk menyimpan racun tanpa mengalami efek merugikan, berkat adanya "spons protein" yang berfungsi menyerap dan menahan racun tersebut.
Batrakotoksin merupakan salah satu racun paling kuat yang diketahui dan katak Phyllobates dapat mengumpulkannya dari makanan mereka, seperti serangga tertentu.
BACA JUGA:Belum Punah! Berikut 6 Fakta Unik Tuatara, Reptil Zaman Purba
Dengan adanya spons protein yang mengikat racun ini, katak dapat mencegah racun mencapai saluran ion natrium mereka, yang biasanya akan terpengaruh oleh racun tersebut.
Hal ini menunjukkan adaptasi yang luar biasa dalam evolusi katak ini untuk bertahan hidup di lingkungan yang berpotensi berbahaya.
Studi tentang racun dan mekanisme pertahanan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang biologi katak.
Namun demikian juga dapat memiliki implikasi dalam pengembangan obat dan terapi baru, mengingat potensi racun ini dalam pengobatan.
BACA JUGA:Reptil Endemik Kepulauan Canary! Berikut 5 Fakta Unik Kadal Raksasa La Palma
4. Strategi para hewan supaya tidak keracunan
Hewan-hewan beracun dan berbisa mempunyai berbagai strategi untuk melindungi diri mereka dari efek racun atau bisa yang mereka hasilkan.
Terdapat tiga strategi supaya hewan tidak keracunan seperti, mutasi genetik, kemampuan untuk membuang racu dan sequestration.
Adapun ketiga strategi tersebut menunjukkan bagaimana evolusi telah memungkinkan hewan-hewan beracun dan berbisa untuk bertahan hidup dan berfungsi dengan baik dalam ekosistemnya.
Walaupun mereka memproduksi zat-zat yang berpotensi berbahaya bagi diri mereka sendiri.