Penyaluran UMi Naik 54,66 Persen, Didominasi PNM

BELA/RB PENJELASAN: Kepala Bidang PPA I, Sunaryo didampingi Kepala Direktorat Jendral Pembendaraharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya.--

BENGKULU, KORANRB.ID - Realisasi pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan yang cukup signifikan (yoy), dari Rp53,69 miliar di tahun 2022 menjadi Rp71,72 miliar. Peningkatan sebesar 41,85 persen itu didominasi PNM.

Tidak hanya debitur UMi di Provinsi Bengkulu juga mengalami peningkatan, dari 11.140 debitur di tahun 2022 menjadi 17.229 debitur di 2023.

Kepala Bidang PPA II Direktorat Jendral Pembendaraharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Sunaryo  mengatakan penyaluran UMi di Provinsi Bengkulu ini didominasi oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan jumlah debitur mencapai 16.627 debitur dan tersalur Rp79,585 miliar.

"Dibandingkan dengan Pegadaian REFI, dan Lainnya memang PNM ini lebih unggul," ungkap Sunaryo.

BACA JUGA: 6 Daerah Kategori Digital, 4 Daerah Maju, Sekda: 2024 Gunakan E-Money Perorangan

Selanjutnya, Pegadaian memiliki 592 debitur dengan total realisasi Rp1,966 miliar. Sementara dua terendah, yakni PT. usaha Pembiayaan Reliance dengan sembilan debitur dengan jumlah tersalur Rp161,68 juta dan KSPS BMM UGT SIBOGIRI, habya memiliki satu debitur dengan realisasi Rp10 juta.

"Dari penyaluran itulah, grand total secara keseluruhan itu 14.616 debitur dengan jumlah realisasi Rp68,74 miliar," terangnya.

Sunaryo juga menjelaskan, PT. Pegadaian dalam rangka pelaksanaan holding dengan BRI lebih fokus pada penyaluran KUR Supermikro.

BACA JUGA: Bank Bengkulu Cabang Curup Kucurkan Rp117 Miliar Kredit UMKM

Sehingga penyaluran UMi oleh PT Pegadian jauh lebih kecil dibanding PT.PNM. Selanjutnya, PT. PNM mulai melakukan penyaluran UMi di Kabupaten mukomuko sejak bulan Mei 2023.

"Hingga saat ini, belum ada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) maupun BUMDes yang menjadi penyalur UMi di Bengkulu," jelasnya.

Sementara itu, untuk penyaluran UMi berdasarkan Kabupaten/kota, penyaluran paling banyak di Kota Bengkulu, yakni hingga Rp23,26 miliar. 

Disusul Bengkulu Tengah yakni Rp12,79 miliar, dan Bengkulu Utara yakni Rp7,85 miliar. Sementara, Kepahiang Rp7,66 miliar dan Rejang Lebong Rp7,38 miliar, Seluma Rp5,44 miliar, dan Kaur Rp5,63 miliar.

"Penyaluran paling sedikit yakni Mukomuko dan Lebong. Kalau untuk Mukomuko Rp3,44 miliar dan Lebong Rp1,08 miliar," demikian Sunaryo.(bil)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan