Kunjungan ke Bukit Kaba Diperkirakan Meningkat, Pendaki Jangan Buang Sampah Sembarangan

PUNGUT: Pokdarwis Sumber Urip saat membersihkan sampah TWA Bukit Kaba beberapa waktu lalu.-foto: abdi/koranrb.id-
CURUP - Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba Kabupaten Rejang Lebong kembali dibuka, setelah dilakukan pemulihan ekosistem serta pembersihan sampah yang ditinggalkan pendaki.
Disampaikan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumber Urip, Yulian Adi Pratama mengatakan, selama penutupan pihaknya melakukan pembersihan sampah yang disisakan pendaki.
"Ratusan kilogram sampah kami angkut bersama teman-teman. Setelah dibuka kembali kami minta para pendaki jangan buang sampah sembarangan," ungkap Yulian.
Yulian menerangkan, jenis sampah sisa pendaki tersebut sangat beragam. Mulai dari sisa makanan hingga bekas alat pendaki yang ditinggalkan.
"Sampahnya sangat beragam, mulai dari bekas bungkus makanan maupun alat pendakian yang ditinggalkan," terang Yulian.
BACA JUGA:Jelang Lebaran, Keponakan Rohidin Nonjob, 6 Pejabat Eselon Pemprov Bengkulu Dilantik
BACA JUGA:2 Karyawan Alami Luka Bakar, Polisi Selidiki Penyebab Mesin Rebusan Sawit PT BSL II Meledak
Yulian juga menyampaikan, tidak ditemukan sampah yang memang agak tabu. Misalkan, alat kontrasepsi ataupun sejenisnya.
Setelah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu membuka TWA Bukit Kaba sejak 20 Maret 2025, pengunjung sudah bisa kembali menikmati keindahan alam kawasan gunung berapi aktif tersebut, meski jumlah wisatawan yang datang belum begitu ramai.
Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, mengonfirmasi meski pintu masuk utama TWA Bukit Kaba telah dibuka kembali, aktivitas pariwisata di lokasi ini belum sepenuhnya normal.
"Sudah ada pengunjung yang melakukan pendakian, namun memang belum terlalu ramai. Hal ini disebabkan karena kita masih berada di bulan puasa Ramadan yang biasanya berdampak pada jumlah kunjungan wisata," jelas Said.
Menurut Said, diperkirakan jumlah pengunjung akan meningkat signifikan setelah perayaan Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 H, mengingat tradisi liburan masyarakat yang umumnya akan beralih dari tempat wisata hiburan buatan ke wisata alam setelah hari kedua atau ketiga lebaran.
BACA JUGA:71 Pasukan Kebersihan DLH Mukomuko Akhirnya Terima Hak Yang Tertunda 3 Bulan
BACA JUGA:Kuota Pendampingan Hukum Gratis Pemkab Mukomuko Tahun 2025 Bertambah