Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksikan 5,02 Persen

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro-MNC/RB-

KORANRB.ID – Konsumsi menjelang akhir tahun menunjukkan kenaikan. Hal itu seiring adanya momen perayaan Natal dan tahun baru (Nataru). Hanya, belanja kelompok masyarakat bawah harus digenjot. 

Memasuki awal Desember 2023, Mandiri Spending Index (MSI) mencatatkan angka 188,2. Belanja masyarakat 88,2 persen lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi. Secara bulanan, nilai belanja masyarakat pada November 2023 mencatatkan angka 177,8. Meningkat 40,1 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Namun, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menuturkan bahwa belanja masyarakat dengan saldo tabungan di bawah Rp 1 juta melambat. Sejak Mei 2023, tingkat tabungan terus tergerus. Hingga menunjukkan di level 47,4 pada Oktober 2023.

BACA JUGA:Akhirnya Guru Diniyah Pesantren Terima TPG

Menurut Asmo, berkurangnya tabungan masyarakat kelompok bawah mulai berdampak pada belanja mereka. ’’Tentu saja ini PR (pekerjaan rumah) buat pemerintah untuk kemudian menjaga supaya kelompok bawah bisa didorong daya belinya dengan berbagai kebijakan. Termasuk bansos (bantuan sosial),” terangnya dalam Indonesia Economic Outlook 2024, Selasa (19/12).

Dengan begitu, akan terjadi pemerataan indeks belanja di setiap kelompok pendapatan masyarakat. Sebab, segmen menengah dengan saldo tabungan Rp 1–10 juta dan di atas Rp 10 juta relatif stabil dengan indeks di atas 100.

’’Komposisi terbesar (konsumsi) masih terkait food and beverages. Restoran dan supermarket. Kemudian diikuti fashion. FMCG (fast moving consumer good) ritel jadi andalan dari sisi konsumsi masyarakat,” ungkap Asmo.

BACA JUGA:Apa Kabar Temuan Transaksi Janggal PPATK ? Bawaslu Hanya Gunakan Ini

Dia melihat pada kuartal IV 2023, sektor-sektor terkait mobilitas akan diuntungkan memasuki periode Nataru. Di sisi lain, sektor-sektor terkait komoditas mengalami deselerasi pertumbuhan karena koreksi harga-harga di pasar internasional. Meski demikian, harga-harga komoditas pada 2023 dan 2024 masih dalam level yang menguntungkan. 

’’Proyeksi Bank Mandiri, ekonomi Indonesia masih akan mencatat pertumbuhan yang sehat 5,04 persen sepanjang 2023 dan 5,02 persen pada kuartal terakhir tahun ini. Sedangkan, sepanjang 2024 akan tumbuh 5,06 persen. Konsumsi dan aktivitas masyarakat domestik diperkirakan tetap solid sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun depan,” jelas Asmo.

Terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2023 sebesar 4,9 persen year-on-year (YoY). Ditopang belanja masyarakat saat libur Nataru. Serta, di sektor investasi ada kenaikan pada akhir tahun. 

BACA JUGA:Janji Tinggal Janji, Warga ISPA Massal

’’Tantangan ada pada belanja pemerintah yang realisasinya rendah dan kinerja ekspor yang melemah,” ungkap lulusan University of Bradford itu. 

Bhima menilai, penurunan inflasi Indonesia terkesan semu. Memang, angka inflasi tetap terkendali di kisaran 2–4 persen sesuai target BI. Tepatnya, di level 2,86 persen YoY per November 2023. Hanya, tingkat inflasi inti sangat kecil di 1,87 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan