Investasi Meningkat, Bengkulu Semakin Tumbuh

Gubernur Bengkulu Prof. Dr. Rohidin Mersyah, MMA bersama Presiden RI Joko Widodo meninjau jalan til Bengkulu-Taba Penanjung.--istimewa

Dikatakan Rohidin, salah satu proyek strategis nasional di level provinsi yang akan diperjuangkan agar bisa dikembangkan dan dilirik investor yakni pembangunan rel kereta api. Dirinya juga akan menginisiasi agar ada rapat terbatas (ratas) dengan Presiden RI, Joko Widodo.

Berdasarkan data BRIEF yang dipaparkan Rohidin. jalur rel kereta api yang akan dilewati yakni Kota Bengkulu - Bengkulu Tengah, Kepahiang - Rejang Lebong - Lubuk Linggau dengan panjang 249 kilometer. Estimasi nilai investasi USD 850 juta dengan skema bisnis Swasta, yang merupakan proyek  atau project owner PT. Trans Rentang Nusantara. 

BACA JUGA:5.823 Kasus Ditangani Polda, Gub: Kamtibmas Sangat Kondusif

Selanjutnya, selain rel kereta api, ada dua proyek strategis lainnya yang juga ikut akan dikembangkan. Meliputi,  pemanfaatan panas bumi, yakni proyek hulu lais geotermal. Selanjutnya, pembangunan tol Taba Penanjung - Lubuk Linggau. Direncanakan, tol ini akan melalui jalur Bengkulu Tengah - Kepahiang - Rejang Lebong - Lubuk Linggau. Estimasi investasi USD 2.143 miliar.  Total Area 78,8 kilometer.

"Memang di level provinsi itu, yang strategis nasional di panas bumi, strategis itu di panas bumi, rel kreta api, dan tol. Itu yang strategis nasional ada tiga," ujarnya.

Sementara untuk proyek pembangunan Rumah Sakit Internasional yang direncanakan di Bengkulu Tengah, saat ini sudah pada tahap penandatangan Letter of Acceptance (LoA).

Rohidin mengatakan, tinggal menunggu keseriusan pihak investor terhadap pembangunan RS tersebut.

"Untuk rumah sakit, lahannya sudah tersedia. Namun kami masih melihat sejauh mana keseriusan pihak investor," tutupnya.

Sementara itu, Tahun 2024 mendatang target investasi secara nasional yakni Rp 1.650 triliun. Jauh lebih besar dari tahun 2023 yang hanya Rp 1.450 triliun. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran, SH, MH, menuturkan, untuk mencapai target investasi di 2024 yang akan dilakukan tidak harus baru. 

Namun, juga akan melakukan pengembangan investasi yang ada. Termasuk dalam pengembangan pihak usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar tidak stuck atau terjebak di posisi saat ini.

"Mungkin awalnya Rp 1 miliar, lalu tahun ini ada lagi tambahannya. Sehingga ada penambahan terus. Di samping kita harap goethermal yang ada di Hululais Lebong itu bisa bergerak sehingga bisa langsung ada kolaborasi dengan PLN dan pengembangan investasi lainnya," jelas Supran.

Ditambahkannya, untuk menjalankan investasi itu tidak langsung menguntungkan melainkan ada yang masih dikaji dulu. 

Seperti diketahui, yang sudah dilirik oleh Investor Korea beberapa waktu lalu maupun pembangunan Rumah Sakit internasional. "Harapan kita bisa direalisasikan. Karena kita butuh investor itu," ujarnya.

BACA JUGA:Korban Kebakaran Dipastikan Dapat Lapak di Pasar Modern Rp 108 Miliar

Dari sisi investor, dijelaskan Supran  juga memerlukan kenyamanan dan keuntungan. Sementara itu masing-masing daerah juga berlomba untuk menarik investor tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan