Tertua di Bengkulu Tengah, Masjid Al-Ikhlas Berdiri Tahun 1823 atau 1901? Simak Penjelasannya

sejarah pendirian masjid Al-Ikhlas Padang Betuah di Bengkulu Tengah terdapat dua versi. --

BACA JUGA:Sejarah Pembangunan Masjid Agung Mukomuko, Ternyata Pernah Berganti Nama

“Tahun 1901 secara gotong royong masjid ini dibangun dengan gotong royong disalah satu tempat di desa kami juga tapi bukan disini. Namun ditahun 1923, secara gotong royong juga, masjid ini dipindahkan dengan cara diangkat ke lokasi saat ini,” ujarnya.

Purnawarman mengatakan, masjid tersebut pindah karena memang dilokasi yang sebelumnya tanahnya sedikit miring. Kemudian kebetulan ada warga yang ingin menghibahkan lahan, makanya masjid tersebut dipindahkan diposisi sekarang. 

BACA JUGA:Sejarah Masjid Agung Arga Makmur, Pernah Dipindah di Era Presiden Soeharto

“Lokasi awal masjid dengan yang sekarang hanya berjarak 50 meter, tidak terlalu jauh. Namun karena demi keamanan, makanya dipindahkan ke lokasi yang baru,” ungkapnya.

Pada dasarnya bangunan Masjid Al Ikhlas tersebut masih asli semua, hanya bagian atap dan plafon saja yang sudah diganti. Sedangkan yang lainnya masih asli semua dari mulai masjid tersebut berdiri. Meskipun hingga saat ini masjid tersebut masih berdiri kokoh, namun tak bisa dipungkiri jika kondisinya sudah ditinggalkan dan tak terawat. 

“Untuk kondisinya ya seperti inilah, boleh dilihat sendiri, tak terawat. Masjid Al Ikhlas ini terakhir digunakan sekitar tahun 2022. itupun hanya digunakan untuk ibu-ibu pengajian seminggu sekali, tapi karena atapnya saat ini sudah bocor, tidak lagi ada aktivitas di masjid tersebut," ungkapnya.

BACA JUGA:BKM Harus Makmurkan Masjid

Kades mengungkapkan, dirinya bukan tak ingin memperbaiki masjid tersebut. Namun karena masjid tersebut berstatus sebagai cagar budaya, sehingga pihaknya tak bida melakukan perbaikan berdasarkan dengan aturan yang ada. Kendala lainnya, pihak pemerintah desa tidak memiliki kontak pengurus cagar budaya untuk menanyakan semua ini.

“Kalau ke Pemkab Benteng sudah saya ajukan, namun belum ada tanggapan dan respon. Makanya masjid tersebut belum ada perbaikan hingga saat ini,” sampainya.

BACA JUGA:BKM Harus Memanajemen Masjid dengan Baik

Saat ini pihak Pemdes sudah berencana memperbaiki masjid tersebut. Yang mana perbaikan ini akan dilaksanakan secara swadaya masyarakat, baik itu pekerjaannya maupun pendanaannya. Sebab apabila menunggu dari pihak Cagar Budaya dan Pemerintah, tidak jelas kapan akan diperbaiki. 

Sedangkan kondisi masjid tersebut sudah sangat memprihatikan dan sudah wajib dilakukan perbaikan. Perbaikan akan difokuskan terhadap bagian atap karena memang bagian atap sudah bocor. Kalau tak ada hambatan, perbaikan akan dimulai senin depan bersama warga desa.

“Kalau sudah diperbaiki masjid tersebut bisa digunakan lagi, selain untuk solat, masjid tersebut selalu digunakan ibu-ibu menggelar pengajian setiap hari Jumat,” Pungkasnya. (jee)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan