NTP Akhir 2023 Meroket 18,56 persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Ir . Win Rizal, M.E --
KORANRB.ID – Nilai Tukar Petani (NTP) atau daya beli petani di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan akhir 2023 lalu mencapai 18,56 persen.
Kenaikan NTP konsisten mengalami kenaikan sejak Desember 2022 yang mencapai 139,85 hingga Desember 2023 sudah mencapai 158,41. Hal ini menandakan usaha pertanian warga di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan keuntungan.
BACA JUGA:Dapat Picu Kangker, Dinkes Imbau Ganti Galon Isi Ulang
Kenaikan NTP tersebut dipengaruhi oleh satu subsekto yakni Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTPR).
Kenaikan di akhir 2023 lalu, untuk sektor perkebunan mencapai 19,63 persen. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Ir . Win Rizal, ME.
BACA JUGA:Kontrak PTT Diperpanjang, Rp 6 Miliar Disiapkan
"Beberapa bulan belakangan, harga sawit makin menguat di atas harga Rp 2.000 ribu perkilogramnya, dan ini yang menjadi pemicu NTP Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan sebesar 18,56 persen dengan sektor Perkebunan menyumbang 19,63 persen peningkatan bagi NTP,” kata Win.
Dipaparkannya, NTP di Provinsi Bengkulu hingga saat ini masih bergantung dengan sektor perkebunan. Selama isu tentang sawit masih dalam kategori positif, secara otomatis NTP akan ikut mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Terbit 7.728 Izin dan NIB Sepanjang 2023
“Provinsi Bengkulu itu didominasi perkebunan kelapa sawit, dan diikuti karet, jadi selama isu yang berhembus masih positif, maka NTP akan stabil, berbeda saat terjadi pelarangan ekspor CPO beberapa waktu lalu yang membuat NTP anjlok," ucap Win.
Selanjutnya, salah seorang pemilik perkebunan kelapa sawit di Kelurahan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Santo membenarkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit saat ini sudah stabil dan lebih baik dibandingkan beberapa bulan lalu.
BACA JUGA:Butuh Rehab, Pagar MTsN 2 Kota Bengkulu Roboh
“Hanya turun sedikit, lalu naik lagi, jadi masih stabil, dan tidak terlalu pengarus dengan hasil panen, apalagi masuk musim penghujan,” katanya.
Ia menjelaskan di 15 hektare kebun kelapa sawitnya menghasilkan 18 ton hingga 13 ton TBS sawit per sekali panen. Dimusim penghujan sejak November dianggapnya menjadi berkah karena sawit yang dimilikinya berbuah lebat.