Fakta Unik Capung, Serangga Purba yang Pernah Lebih Besar dari Burung
FOTO: Screenshot tiktok: RENDI_SHOPE--
KORANRB.ID - Capung yang kita lihat beterbangan di sawah atau tepi sungai saat ini tampak kecil, ringan, dan indah. Namun siapa sangka, makhluk mungil ini adalah salah satu serangga tertua di dunia yang telah hidup sejak lebih dari 300 juta tahun lalu, jauh sebelum dinosaurus menguasai Bumi.
Keunikan inilah yang membuat capung disebut sebagai “fosil hidup” karena bentuk tubuhnya nyaris tidak berubah sejak zaman purba.
Pada masa karbon, ketika kadar oksigen di atmosfer jauh lebih tinggi dibanding sekarang, capung purba tumbuh dalam ukuran yang sangat mengejutkan. Fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa capung raksasa dari kelompok Meganeura memiliki bentang sayap hingga 70 sentimeter, hampir sebesar elang kecil.
Bayangkan, seekor capung terbang dengan ukuran mendekati burung, melayang-layang di langit purba yang belum dihuni manusia.
BACA JUGA:Gelora Tabuik Pariaman, Tradisi, Sejarah, dan Spiritualitas Menyatu
Yang lebih unik lagi, meski telah melewati berbagai zaman dari era kepunahan massal, perubahan iklim ekstrem, hingga pergeseran benua, capung tetap bertahan sebagai spesies yang stabil. Ini menunjukkan bahwa desain tubuh capung sudah sangat “sempurna” sejak dulu, baik secara aerodinamika, kekuatan terbang, maupun kemampuan berburu. Dua pasang sayap yang bergerak independen dan mata super tajam sudah dimiliki capung purba, sama seperti keturunannya sekarang.
Kebertahanan capung dari zaman ke zaman juga menjadi bukti luar biasa tentang kemampuan adaptasi makhluk hidup. Saat banyak spesies raksasa punah, capung justru bertahan dengan mengecilkan ukuran tubuhnya, mengikuti perubahan kadar oksigen dan lingkungan. Dari makhluk raksasa pemangsa serangga besar di udara purba, capung berevolusi menjadi predator efisien bagi nyamuk dan serangga kecil di era modern.
Keunikan capung sebagai serangga purba juga menjadikannya objek penting dalam penelitian evolusi. Ilmuwan menjadikan fosil capung sebagai petunjuk alami tentang atmosfer Bumi purba, karena ukuran besar serangga berhubungan langsung dengan kadar oksigen. Artinya, capung bukan hanya saksi sejarah kehidupan jutaan tahun lalu, tetapi juga “penyimpan rahasia” kondisi Bumi di masa lampau.
Setiap kali kita melihat capung beterbangan di atas air, sesungguhnya kita sedang menyaksikan keturunan langsung makhluk purba yang telah menaklukkan waktu ratusan juta tahun. Dari raksasa langit prasejarah hingga penjelajah sawah masa kini, capung adalah bukti bahwa makhluk kecil pun bisa menyimpan sejarah besar.