Tingkat Kerusakan Hutan Bengkulu Capai 13 Persen, jadi Pemicu Banjir, Begini Penjelasannya
HUTAN: Tingkat kerusakan hutan di Provinsi Bengkulu cukup luas. Bahkan, secara keseluruhan hampir terjadi kerusakan hingga 13 persen. Hal tersebut diakui oleh Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA. BELA/RB--
Bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), untuk melakukan penanaman pohon.
Sebab saat ini, sudah ada jutaan bibit yang siap tanam. Termasuk yang juga ada di UPTD Lingkungan.
Disamping itu, tambah Rohidin, dengan upaya tersebut, juga diharapkan dapat meminimalisir atau menekan kerusakan terhadap kawasan hutan.
BACA JUGA:Kisah Mistis Hutan Konak Kepahiang, Ada Fakta Lain Selain Tempat Nongkrongnya Kuntilanak
BACA JUGA:Air Terjun Ketenong, Pesona di Balik Hutan
"Kita pun berharap peran aktif seluruh elemen masyarakat dapat menjaga kawasan hutan.
Termasuk juga memperbaiki tutupan hutan, dengan menggalakkan penanaman bibit atau penghijauan," imbau Rohidin.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu, Safnizar, S.Hut, menuturkan
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) 6608/MENLHK-PKTL/KUA/PLA.2/10/2021, luas kawasan hutan Bengkulu 884.356,01.
Artinya sekitar 45,50 persen dari luas kawasan Provinsi Bengkulu, yang luasnya sekutar 1,9 jutaan.
BACA JUGA:144.794 Ha Hutan Lindung hanya Dijaga 1 Polhut
BACA JUGA:Menilik 5 Suku Asli Di Kepulauan Riau, Salah Satunya Suku Hutan, Beserta Keunikan Adat Istiadatnya
"Luasan ini, terbagi atas beberapa jenis hutan lainnya. Mulai dari hutan konservasi, hutan produksi, hutan adat, dan lainnya," katanya.
Diantara jenis hutan tersebut, terluas ada di kawasan konservasi.
Sehingga dapat disimpulkan, 45 persen Provinsi Bengkulu adalah kawasan hutan.