Jokowi Kutuk Serangan Israel ke Palestina, Bantuan ke Palestina Dikirim Pekan ini
Presiden Joko Widodo--Ist/rb
Bahkan, menurut dia, ada roket Israel yang sengaja menargetkan di area sekitar rumah sakit Indonesia (RSI) di Gaza. Karena jarak yang terlalu dekat, suara dan getarannya pun membuat bangunan dan wisma yang mereka tinggali bergetar hebat. Hal ini mengakibatkan plafon di rumah sakit dan wisma ambruk. ”Sehingga kami pun memutuskan istirahat di basement RSI,” tuturnya.
BACA JUGA:Bela Palestina, Puluhan Massa Sholat Ghaib Hingga Galang Dana
Meski terus dibombardir rudal Israel, para relawan ini masih berupaya menyalurkan bantuan sayur dan buah untuk para tenaga medis di RSI. Pasalnya, mereka terus disibukkan dengan korban yang berdatangan setiap harinya. Sehingga, tak ada waktu bahkan untuk sekadar makan.
Para relawan ini biasanya keluar dengan menggunakan ambulance yang sebelumnya disediakan oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Mereka keluar pada pagi hingga siang hari. ”Selain itu kami tidak bisa bergerak. situasi sangat mencekam, roket Israel sangat random sekali menyerang apa saja,” jelasnya.
Selain permakanan, kata Fikri, yang cukup sulit diperoleh adalah obat-obatan. Karena akses yang ditutup, bantuan obat tak bisa masuk. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada proses pengobatan untuk para korban. Bahkan, sejumlah tindakan bedah terpaksa dilakukan tanpa dibius terlebih dahulu. ”Beberapa memang ada yang seperti itu karena krisis obat-obatan dan masih banyak pasien juga yang sampai sekarang menunggu obat-obat yang tidak kunjung datang,” tuturnya.
BACA JUGA:Tiga Kasus Warga Hanyut di Padang Genting
Terpisah, Ketua Baznas RI Noor Achmad mengungkapkan, pihaknya akan turut menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina. Bantuan tersebut rencananya akan disalurkan dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama, Baznas menyiapkan bantuan senilai Rp 3 miliar.
"Bantuan ini akan dikirim dalam bentuk paket makanan dan kebutuhan dasar warga seperti, selimut, hygiene kit, dan tongkat kruk untuk korban disabilitas. Termasuk bahan bakar," jelas Noor Achmad. Dia menyebut, bantuan bahan bakar sangat diperlukan untuk menghidupkan mesin diesel di rumah sakit serta mesin penyaringan air bersih.
Dia menjelaskan, untuk bantuan tersebut rencananya dikirimkan melalui 2 jalur. Yakmi melalui jalur Kementerian Luar Negeri dengan nilai Rp 1,5 miliar dan Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir melalui jalur Rafah senilai Rp 1,5 miliar. Untuk jalur kedua, Baznas rencananya mengirimkan tim yang bekerja sama dengan mitra resmi lokal, sesuai dengan prinsip 3 Aman: Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
"Baznas berkomitmen untuk membantu warga Palestina dengan target hingga Rp 12 miliar yang dikumpulkan dari donasi masyarakat Indonesia melalui Baznas dan LAZ di seluruh Indonesia," ucap Noor Achmad. Namun, melihat animo masyarakat, dia meyakini bahwa bantuan tersebut akan terkumpul mencapai Rp 50 miliar hingga 30 November 2023.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan menambahkan, Baznas bekerja sama dengan mitra Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan mitra pengumpulan perorangan di seluruh Indonesia untuk mengumpulkan donasi bagi warga Palestina. "Kami melakukan kampanye penggalangan dana untuk Palestina melalui berbagai media, online maupun offline," ujarnya.
Baznas mengajak masyarakat Indonesia untuk berdonasi dan mendoakan keselamatan warga Palestina yang masih berada di bawah serangan Israel. Bantuan dapat disalurkan melalui link baznas.go.id/sedekahduniaislam atau transfer ke rekening BSI 100.426.6893.
BACA JUGA:Mutasi Tinggal Tunggu Rekomendasi Mendagri
Sementara itu Palang Merah Indonesia (PMI) akan mengirimkan bantuan untuk masyarakat Gaza. Kemarin (30/10) mereka mengumumkan pengiriman peralatan medis senilai Rp 2,9 miliar ke Gaza. Selain itu PMI juga berencana mengirimkan alat penjernih air dengan kapasitas produksi 1.500 sampai 2.000 liter air per jam.
Rencana pengiriman bantuan itu disampaikan Sekjen PMI A.M. Fachir di Jakarta. Dia mengatakan pengiriman itu dilakukan PMI bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri. Pengiriman peralatan medis itu akan dilakuan dari Bandara Halim Perdana Kusuma.