LPS Bayar Klaim Tahap I Rp22,13 Miliar

Reporter: Bella Wilianti |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 03 Feb 2024 - 22:46

KLAIM: Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyalurkan klaim untuk eks nasabah Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Mojo Artho, Mojokerto. DOK/RB--

KORANRB.ID – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berupaya untuk sigap dalam menangani penyelesaian masalah klaim simpanan di bank yang tidak lagi beroperasi.

Kali ini LPS menyalurkan klaim untuk eks nasabah Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Mojo Artho, Mojokerto. Tahap pertama sudah menjamin 82 persen dari total nasabah bank tersebut.

Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Kepala Divisi Kehumasan LPS Nur Budiantoro menjelaskan, kasus pencabutan izin BPRS di Mojokerto dilakukan oleh OJK pada 26 Januari 2024.

Hal tersebut disebabkan gagalnya upaya penyehatan bank yang dilakukan sejak ditetapkan sebagai BPRS dalam pengawasan intensif (BPDI) pada 2020 silam.

’’Dalam tiga hari kerja setelah BPRS Mojo Artho ditutup, kami sudah melakukan verifikasi nasabah dan melaksanakan pembayaran klaim penjaminan tahap I,’’ ujarnya saat memantau proses pembayaran klaim penjaminan di Bank Syariah Indonesia KCP Mojokerto Gajah Mada, Mojokerto, kemarin (2/2).

Pada tahap pertama, LPS sudah memverifikasi 16.489 rekening.

Angka tersebut mencapai 82 persen dari total jumlah rekening di BPRS tersebut sebanyak 20.146 rekening.

Namun, secara nominal, jumlah yang telah dibayarkan baru Rp 22,13 miliar. Sekitar 25 persen dari total simpanan sebanyak Rp 86,63 miliar.

Jatim menjadi salah satu wilayah yang sering mendapat perhatian LPS.

Tahun lalu tiga dari empat bank yang ditangani oleh lembaga tersebut berasal dari Jatim.

lps bayar klaim tahap i rp22,13 miliar                            koranrb.id – lembaga penjamin simpanan (lps) berupaya untuk sigap dalam menangani penyelesaian masalah klaim simpanan di bank yang tidak lagi beroperasi.
kali ini lps menyalurkan klaim untuk eks nasabah bank perekonomian rakyat syariah (bprs) mojo artho, mojokerto. tahap pertama sudah menjamin 82 persen dari total nasabah bank tersebut.
pejabat pengganti sementara (pgs) kepala divisi kehumasan lps nur budiantoro menjelaskan, kasus pencabutan izin bprs di mojokerto dilakukan oleh ojk pada 26 januari 2024. 
hal tersebut disebabkan gagalnya upaya penyehatan bank yang dilakukan sejak ditetapkan sebagai bprs dalam pengawasan intensif (bpdi) pada 2020 silam. 
baca juga:ini cara pemprov sumut kendalikan inflasi
baca juga:sgn diminta kembalikan indonesia sebagai eksportir gula
’’dalam tiga hari kerja setelah bprs mojo artho ditutup, kami sudah melakukan verifikasi nasabah dan melaksanakan pembayaran klaim penjaminan tahap i,’’ ujarnya saat memantau proses pembayaran klaim penjaminan di bank syariah indonesia kcp mojokerto gajah mada, mojokerto, kemarin (2/2). 
pada tahap pertama, lps sudah memverifikasi 16.489 rekening.
angka tersebut mencapai 82 persen dari total jumlah rekening di bprs tersebut sebanyak 20.146 rekening.
namun, secara nominal, jumlah yang telah dibayarkan baru rp 22,13 miliar. sekitar 25 persen dari total simpanan sebanyak rp 86,63 miliar.
baca juga:garap tomohon visitor centre, bni proaktif dukung digitalisasi ekosistem pariwisata
baca juga:grup goto sah diakuisisi tiktok, vonny ernita susamto jadi dirut baru tokopedia
jatim menjadi salah satu wilayah yang sering mendapat perhatian lps.
tahun lalu tiga dari empat bank yang ditangani oleh lembaga tersebut berasal dari jatim.
lokasinya berada di madiun, pasuruan, dan banyuwangi. satu lagi berasal dari indramayu.
pada kesempatan yang sama, nur fauziah mengaku lega bisa memperoleh simpanannya.
salah seorang nasabah bprs mojo artho itu berterima kasih kepada lps atas jaminan mereka. 
baca juga:ini tarif terbaru penyeberangan eksekutif merak-bakauheni
baca juga:industri mamin investasi sistem otomasi monitoring energi
’’awalnya, kami sekeluarga khawatir akan nasib simpanan kami. tetapi setelah diberi tahu oleh lps bahwa simpanan kami dijamin sepenuhnya, kami menjadi lega,’’ ujarnya. 
 
the deposit insurance corporation (lps) is trying to be alert in handling the problem of deposit claims at banks that are no longer operating.
this time lps distributed claims to former customers of the sharia people's economic bank (bprs) mojo artho, mojokerto. the first stage has guaranteed 82 percent of the bank's total customers.
temporary substitute officer (pgs) head of the public relations division of lps nur budiantoro explained that the case of revocation of bprs permits in mojokerto was carried out by the ojk on january 26 2024.
this is due to the failure of the bank restructuring efforts carried out since it was designated as a bprs under intensive supervision (bpdi) in 2020.
''within three working days after bprs mojo artho closed, we have verified customers and carried out payment of guarantee claims for phase i,'' he said while monitoring the guarantee claim payment process at bank syariah indonesia kcp mojokerto gajah mada, mojokerto, yesterday (2/2 ).
in the first stage, lps verified 16,489 accounts.
this figure reaches 82 percent of the total number of accounts at bprs, which is 20,146 accounts.
however, in nominal terms, the amount that has been paid is only idr 22.13 billion. around 25 percent of total deposits of idr 86.63 billion.
east java is one of the regions that often receives lps attention.
last year, three of the four banks handled by this institution came from east java.
the locations are in madiun, pasuruan and banyuwangi. another one comes from indramayu.
on the same occasion, nur fauziah admitted that she was relieved to be able to get her savings.
one of bprs mojo artho's customers thanked lps for their guarantee.
“initially, our family was worried about the fate of our savings. "but after being told by lps that our savings were fully guaranteed, we were relieved," he said.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 4 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan