Truk Batu Bara Acuhkan Larangan 7 Desa Melintas Eks Jalinbar
SUDAH MULUS: Kondisi jalan eks jalinbar saat ini, truk batu bara dilarang melintas. Foto: SHANDY/RB --
BATIK NAU, KORANRB.ID – Kucing-kucingan, mungkin kata yang tepat menggabarkan truk batu bara yang acuhkan larangan 7 desa melintas di eks jalinbar yang kondisinya saat ini telah mulus.
Masyarakat 7 desa yang berada di sepanjang eks jalinbar Kabupaten Bengkulu Utara sudah sepakat menolak jalan mereka dilintasi truk angkutan batu bara.
Mereka khawatir jalan yang baru selesai diperbaiki akan kembali cepat rusak, mengingat umumnya truk bermuatan batu bara bertonase di atas kemampuan jalan menahan beban.
Adapun 7 desa tersebut, 5 diantaranya berada di Kecamatan Batik Nau yakni Desa Bintunan, Desa Air Lakok, Desa Selolong, Desa Serangai dan Desa Urai.
BACA JUGA:Pengajian Rutin, jadi Siraman Rohani Sebulan Sekali ASN dan THL Pemprov
Dua desa lainnya, Desa Giri Kencana dan Pasar Ketahun yang masuk wilayah Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara.
Sekalipun dilarang, tetap saja ada truk angkutan batu bara yang melintas, terutama di malam hari. Di waktu dinihari saat masyarakat sudah sepi di sepanjang jalan tersebut .
Ridwan, warga Desa Urai mengingatkan jika truk angkutan batu bara tidak lagi mengulang melintasi jalan desa mereka.
Ini bukan hanya kesepakatan masyarakat namun juga larangan melintas ini juga sudah ditegaskan oleh Pemkab Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Cek Rekening, Bantuan Sosial Kemensos Cair, Ada Pesan Bupati
“Jangan sampai masyarakat kesal karena ada truk yang bandel karena masih melintas pada malam hari tersebut,” ujarnya.
Selain itu kekhawatiran masyarakat juga kemungkinan kembali terjadi peningkatan kecelakaan lalu lintas di eks jalinbar jika truk angkutan batu bara kembali melintasi desa mereka.
Apalagi truk angkutan batu bara kerap melintas beriringan panjang atau konvoi. Tak sedikit oknum sopir mengemudi ugal-ugalan saat truk tanpa muatan menuju tambang batu bara.
“Sepanjang jalan ini permukiman masyarakat yang padat. Banyak juga anak-anak yang terkadang bermain di pinggir jalan,” ungkapnya.