Kasih Tak Sampai Pierre Tandean-Rukmini, Sudah Tetapkan Bulan Pernikahan

Pierre Andreas Tendean dan Rukmini. Sumber foto: Dipartemen Dikbud 1983/RB--

Pada saat yang sama, Pierre tewas, menjadikan malam itu berkesan tragis dan bertepatan dengan ulang tahun ibunya.

Pada 5 Oktober 1965, pemerintah mengirim pesawat untuk menjemput keluarga Pierre Tendean di Semarang. 

Melihat peti jenazah Pierre Tendean, sang ibu menangis dan meratap, "Pierre, Pierre, mijn jongen, wat is er met jou gebeurd (Pierre, Pierre, anakku, apa yang terjadi denganmu)."

Cornet juga kerap mengunjungi makam Pierre, membawa banyak bunga angrek untuk menutupi seluruh makam anaknya. Kesehatan Cornet terus menurun, dan pada 19 Agustus 1967, ia wafat. Sebelum meninggal, Cornet memberikan pesan agar jenazahnya ditutupi dengan selimut milik Pierre.

Rukmini, kekasih Pierre Tendean, terpaksa harus mengubur rencana pernikahan mereka yang akan diselenggarakan dua bulan lagi, setelah kekasihnya tewas pada malam 30 September. Pertemuan terakhir Pierre dan Rukmini terjadi pada tanggal 31 Juli 1965, saat lamaran.

BACA JUGA:Makin Diterima Market, Penjualan Mobil Hybrid Terus Menanjak

Saat perayaan Kesaktian Pancasila tahun 1967, Rukmini datang untuk mengenang kekasihnya. Tangisnya pecah, dan Bung Karno datang memeluk erat Rukmini untuk memberikan dukungan dan kenyamanan.

Membutuhkan waktu lima tahun bagi Rukmini untuk mengikhlaskan Pierre dan akhirnya menikah dengan pria lain.

(Dikutip dari buku berjudul Pierre Tendean karya Masykuri. Penerbit : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1983).

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan