Kajian Risiko Bencana Fokus Pemkab Mukomuko Tahun ini

CEK KESIAPAN: Pemkab Mukomuko fokus dalam memenimalisir dampak bencana tahun ini. Foto: RakyatBengkulu--

Kemudian juga dokumen kajian risiko bencana akan menjadi salah satu referensi bagi Pemkab Mukomuko ketika mengambil keputusan untuk membangun berbagai infrastruktur bangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

BACA JUGA:Masih Bingung Pilih Calon Presiden 2024, Berikut 3 Biografinya

"Lebih baik kita antisipasi sejak awal. Sebab bencana tidak dapat dihindari namun bisa diminimalir dampaknya,’’ papar Ruri Irwandi. 

Apalagi Mukomuko termasuk daerah yang sangat rawan gempa bumi, banjir, tanah longsor, abrasi dan erosi. Mukomuko juga rawan kekeringan dan kebakaran karena memiki lahan gambut.

Selain itu juga tahun ini, Pemkab Mukomuko kembali mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana sebesar Rp200 juta dari APBD Tahun Anggaran 2024. 

Anggaran penanggulangan bencana yang diterima BPBD tahun 2024, masih tetap sama sebagaimana tahun 2023 sebesar Rp200 juta lebih. Begitu juga dengan peruntukan kegiatannya masih tetap sama.

"Anggaran penanggulangan bencana sebesar Rp200 juta itu untuk evakuasi korban bencana, respon cepat atau tanggap darurat, dan pembangunan dapur umum untuk korban bencana," jelas Ruri Irwadi lagi. 

Dia menjelaskan, dari anggaran sebesar Rp200 juta tahun lalu, ada anggaran di kegiatan yang tidak dapat digunakan. Seperti, pembuatan dapur umum.

Anggaran yang tak dapat digunakan dikembalikan dan menjadi sisa lebih penghitungan anggaran (Silpa). 

BPBD tidak menggunakan anggaran  penanggulangan bencana untuk pembangunan dapur umum bagi korban bencana, dikarenakan rata-rata kejadian bencana alam seperti banjir di daerah ini, hanya terjadi sesaat.

‘’Pada dasarnya BPBD akan berusaha semaksimal mungkin menggunakan anggaran penanggulangan bencana sesuai dengan aturan yang berlaku, agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari,’’ sebut Ruri Irwandi. 

"Meskipun ada anggaran untuk bencana. Namun tetap kita berharap, tidak ada bencana alam di Mukomuko, walaupun akhirnya kita tidak bisa menggunakan anggaran tersebut," ujarnya.

BACA JUGA:Lampu Mobil Sering Mati, Kenali Penyebab dan Cara Perawatannya Supaya Awet

Lanjutnya, secara garis besar kegiatan di BPBD itu ada tiga, yakni sebelum terjadi bencana atau pra, lalu tahap tanggap darurat,  dan tahap pascabencana. Untuk anggaran penanggulangan bencana digunakan pada tahap, tanggap darurat seperti mengevakuasi warga yang menjadi korban bencana hingga menyiapkan tempat pengungsian dan menyediakan dapur umum bagi korban bencana alam. 

“Tahapan inilah yang menjadi dasar kami dalam bertugas, dan menggunakan anggaran kebencanaan,” ucapnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan