Februari jadi Puncak Musim Penghujan, Ini Daftar Kecamatan Rawan Banjir

HUJAN: Berdasarkan prakiraan cuaca menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada bulan Februari 2024 ini merupakan puncak musim penghujan. FIKI/RB--

BACA JUGA: Tingkat Kerusakan Hutan Bengkulu Capai 13 Persen, jadi Pemicu Banjir, Begini Penjelasannya

“Masyarakat dapat menjaga lingkungan sekitar, baik saluran air atau drainase dengan melakukan gotong royong, untuk mengantisipasi terjadinya banjir pada musim penghujan,” tambah Will Hopi.

Masyarakat juga dapat selalu waspada terhadap barang-barang yang mudah rusak.

Karena disebabkan oleh banjir, seperti Kulkas dan Televisi.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Bengkulu, Muhammad Fajar menyampaikan peringatan terkait potensi cuaca buruk oleh Siklon Tropis Anggrek. 

Siklon ini diperkirakan akan menyebabkan hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi yang akan terjadi di Kota Bengkulu dan Provinsi Bengkulu. 

“Sudah ada peningkatan curah hujan, angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah Bengkulu yang disebebkan Siklon Anggrek. Kami imbau warga untuk berhati-hati dalam beraktifitas di luar rumah dan tetap waspada potensi bencana banjir dan pohon tumbang,” tutupnya

Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu memastikan tela memantau beberapa lokasi yang menjadi titik rawan banjir saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Kepala BPBD Kota Bengkulu, Will Hopi menyebutkan petugas BPBD siaga 24 jam penuh untuk melakukan pemantauan. Ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dari tim saat adanya bencana terjadi di Kota Bengkulu.

“Kita upayakan semua dalam keadaan siap siaga, karena saat ini hujan sudah mulai turun dengan intensitas tinggi, jadi kita harap masyarakat juga bisa siaga dan tanggap saat ada bencana seperti banjir terjadi,” sebut Will.

Will juga memastikan bahwa stok darurat untuk Kota Bengkulu dalam keadaan aman karena sudah distok ulang beberapa waktu lalu. Anggaran yang disiapkan juga mencapai Rp150 juta.

“Bukan hanya personel saja, tetapi untuk peralatan, lalu stok bahan pokok yang sering kita sebut buffer stok juga sudah kita pastikan ama,” terang Will.

Will berharap, daerah masyarakat yang masuk dalam zona rawan bencana seperti banjir dapat mempersiapkan diri.

Masyarakat dihimbau untuk melakukan evakuasi berharga ke tempat yang lebih tinggi dan lebih aman.

“Barang berharga mohon diamankan sertifikat, BPKB, ijazah, akta kelahiran, kartu keluarga, surat tanah dan barnag barang lain, agar diamankan untuk menghindari kerusakan,” ucap Will.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan