Proyeksi Surplus 2025, Hilirisasi dan Sektor Jasa Dongkrak Neraca Perdagangan
PROYEKSI: Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan target neraca perdagangan pada 2024 sebesar USD 31,6–53,4 miliar. Sedangkan, 2025 diproyeksikan mencapai USD 21,6–54,4 miliar. FOTO: DOK/RB.--
Di sisi lain, Kemendag juga menilai bahwa sektor jasa seperti ketenagakerjaan, konstruksi, dan game online memiliki potensi yang besar pada 2024 dan 2025.
Industri kreatif berbasis servis juga mampu berkontribusi terhadap nilai perdagangan yang surplus.
BACA JUGA:ILMATE Jadi Unggulan Sektor Industri Manufaktur dan Ekonomi Nasional
BACA JUGA:Konsisten Kampanye Safety Riding, Astra Motor Bengkulu Datangi Pertamina Pulau Baai
Di lain pihak, ekonom mengingatkan pemerintah akan potensi stagnasi pada tahun ini.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, ada potensi terjadinya stagnasi ekonomi di tanah air.
Faktor utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah perlambatan ekonomi global.
Hal tersebut terlihat dari melemahnya permintaan ekspor, terutama dari Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
”Kita masih punya masalah dari sisi penurunan ekspor impor, harga komoditas masih belum bergejolak baik akibat pelemahan ekonomi dunia, sehingga itu yang membuat ekonomi kita tidak bertumbuh tinggi,’’ urainya.