Penuhi Harapan Menpora, Angkat Besi Juga Kejar Kuota Olimpiade Paris 2024
Lifter Indonesia Windy Cantika Aisah saat meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020. Foto: Kemenpora/RB--
Windy bersama seluruh atlet lain bakal menentukan nasibnya di Kejuaraan Dunia Angkat Besi yang berlangsung di Phuket, Thailand. Ajang tersebut bergulir pada 32 Maret hingga 11 April. Di event itulah penghitungan poin terakhir.
BACA JUGA:Harga Beras Bertahan Tinggi Diprediksi hingga Akhir Maret
BACA JUGA:Pemancing Ditemukan Meninggal! Jasadnya Mengapung di Danau Dendam Tak Sudah
Pura menyebutkan, sampai saat ini, belum ada lifter putri yang berada di zona aman. Selain di kelas 49 kg, di dua kelas lainnya belum aman. Yakni, kelas 49 kg atas nama Natasya Bateyob dan Nurul Akmal (kelas +87 kg). Nurul Akmal, sebelumnya lifter asal Aceh itu berada di posisi ke-10. Namun, dia tergeser ke peringkat ke-11.
Kembali ke Menpora, ia memastikan tetap memberikan perhatian khusus ke cabor angkat besi karena selama ini telah mengharumkan nama bangsa.
"Kami di Kemenpora memiliki perhatian khusus untuk angkat besi. Dimana PABSI telah memprioritaskan atlet muda untuk regenerasi, kami ingin terus mensupport program untuk regenerasi dan juga talent scouting PABSI secara menyeluruh dan lebih masif," terang Dito.
"Semoga hal itu juga bisa disambut baik teman-teman dari Pengprov PABSI untuk terus mencari bibit atlet karena angkat besi merupakan cabor harapan kita di setiap perhelatan olimpiade," imbuh Dito.
BACA JUGA:Heboh! Puluhan Wali Murid Datangi SDN 1 Kota Bengkulu, Ini Persoalannya
Ketum PB PABSI Rosan P. Roeslani menyampaikan, angkat besi adalah salah cabor prioritas baik untuk level Asia Tenggara hingga dunia. "Selama ini kami memiliki full support dari Kemenpora, KONI Pusat, NOC dan stakeholders lainnya untuk berjalan dan berkontribusi untuk prestasi olahraga Indonesia," ucapnya.
Rosan melanjutkan, hasil yang diraih PABSI selama ini merupakan hasil dari komitmen PABSI dalam menjaga regenerasi atletnya. Menurutnya, dalam program pelatnas PABSI sebanyak 60% akan diberikan kepada para atlet junior dan 40% atlet senior.
"Itu langkah PABSI untuk menjaga regenerasi dan menjaga prestasi juga agar regenerasi atlet kita tidak sampai putus. Dalam 6 kali keikutsertaan olimpiade terakhir, kita belum pernah meraih emas. Insha Allah usaha kita akan berhasil dan cita-cita mengibarkan Merah Putih di olimpiade bisa terwujud, karena kita meyakini di olahraga tidak ada yang instan tapi harus melalui proses panjang," urainya.