Angka Pernikahan Turun, Perceraian Naik, Prediksi Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Mengejutkan

Angka pernikahan turun, perceraian naik, prediksi pertumbuhan penduduk di Indonesia mengejutkan --

“Penduduk kita harus seimbang. Kalau boleh TFR jangan kurang 2,1, supaya tidak terjadi minus growth,” ujarnya. 

Terpisah Direktur Youth Studies Center UGM Oki Rahadianto Sutopo kemarin menuturkan bahwa fenomena enggan menikah merupakan dampak dari tantangan yang lebih kompleks yang harus dihadapi generasi muda.

BACA JUGA:Kendalikan Kadar Gula Darah, Ini 7 Manfaat Belimbing bagi Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Penyakit Jantung

BACA JUGA:Tersangka Korupsi Retribusi TKA Bengkulu Tengah Dilimpahkan ke Pengadilan

“Masalah struktural ini yang membuat generasi kontemporer (generasi muda) berpikir ulang untuk menikah dan ini bukan terjadi di Indonesia saja tapi fenomen global,” katanya. 

Pertama terkait masalah finansial. Ada pandangan di dalam pernikahan membutuhkan pendapatan yang stabil.

Menurut Oki, kondisi sekarang sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan pendapatan yang stabil.

Lebih banyak pekerjaan yang tidak membutuhkan pekerja tetap.

Inilah yang menjadi alasan yang kerap diutarakan untuk menunda atau tidak menikah.

Masalah kedua adalah kemampuan generasi muda memiliki hunian juga sulit.

Sebab harga hunian meningkat. Padahal salah satu kebutuhan dasar adalah papan atau tempat tinggal. 

“Selain itu, semakin bervariasi gaya hidup dan pilihan dalam menjalani kehidupan,” tutur Dosen Program Studi Sosiologi UGM itu.

Maraknya penggunaan media sosial menambah referensi gaya hidup seseorang.

Sementara menurut Oki pernikahan sebagai institusi lama yang mencoba eksis.

Melihat kondisi masyarakat sekarang masuk pada modernitas lanjut, maka pernikahan bukan sebuah keharusan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan