Hasil Panggilan Ketiga Vonis MA Perkara P*nc*b*l*n Belum Diketahui

Kasi Pidum Kejari Bengkulu, Denny Agustian, SH, MH--

“Kita (PN Bengkulu, red) sudah menerima putusan kasasi dengan terdakwa SA,” ujar Tengku, saat dikonfirmari RB, Senin, 19 Februari 2024 di PN Bengkulu. 

Lebih lanjut diterangkan Tengku, putusan kasasi itu berbunyi, mengabulkan kasasi dari pemohon dalam hal ini JPU Kejari Bengkulu. 

Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bengkulu nomor 78/Pid.Sus/2023/PN Bgl tanggal 10 Agustus 2023.

Hakim Mahkamah Agung (MA) menilai terdakwa SA terbukti bersalah melakukan perbuatan cabul terhadap anak sesuai dengan Pasal 82 ayat (1) jo. Pasal 76E Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto pasal 64 ayat (1) KUHP.

“MA menilai terdakwa SA terbukti melanggar Pasal 82 ayat (1) jo. Pasal 76E,” katanya. 

Dengan demikan, setelah menerima putusan kasasi ini. PN Bengkulu akan menyerahkan pemberitahuan putusan kasasi ke JPU Kejari Bengkulu. 

Untuk itu, putusan kasasi ini akan segera ditindak lanjuti, agar terdakwa SA segera di eksekusi. 

Untuk diketahui, pernyataan kasasi ini sebelumnya disampaikan Kasi Intelejen Kejari Bengkulu, Fery Junaidi, SH didampingi Kasi Pidum Kejari Bengkulu, Denny Agustian, SH, MH saat dikonfirmasi. JPU nyatakan kasasi pada Jumat 11 Agutus 2023 lalu.

Dalam tuntutannya, terdakwa SA dituntut penjara selama 8 tahun oleh JPU. Denny menyatakan, yang menjadi pertimbangan JPU dalam tuntutan delapan tahun kepada SA pada persidangan, sesuai dengan bukti dan dampak dari perbuatan SA terhadap korban anak.

Bahkan kata Denny, bukti-bukti yang telah disampaikan dalam persidangan sudah cukup menguatkan perbuatan SA kepada korban Ranum.

Sidang beragendakan putusan itu diketuai Majelis Hakim, Ivonne Tiurma Rismauli, SH MH dan Hakim Anggota, Edi Sanjaya Lase, SH dan Riswan Supartawinata, SH.

Majelis Hakim meyakini bahwa terdakwa SA tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76 E

Undang-Undang No 17 Tahun 2016 tetang Penetapan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.

Sementara, Ayah Ranum, HR yang turut menyaksikan putusan saat itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Setelah mendengar terdakwa dibebaskan, HR tidak punya pilihan, selain terima putusan itu.

Pada persidangan di PN Bengkulu 10 Agustus 2023 lalu, SA dibebaskan Majelis Hakim dari tuntutan 8 tahun JPU Kejari Bengkulu, atas perkara dugaan pencabulan anak dibawah umur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan