BPOM Bengkulu dan Disperindagkop UKM Mukomuko Awasi Jajanan Takjil

PANTAU: Tim pengawas dari BPOM Bengkulu mengambil sampel takjil di Kecamatan Kota Mukomuko.-foto: firmansyah/koranrb.id-

“Uji sampel telah kita laksanakan, kurang lebih ada 5 sampel makanan dan minuman per kecamatan yang kami uji. Selain tidak ada temuan kandungan berbahaya, pedagang cukup kooperatif saat dilakukan uji sampel,” terang Nurdiana.

Para pedagang juga diedukasi agar bisa menjajakan takjil dengan aman dan bersih.

Dengan menaruh takjil di tempat yang tertutup seperti etalase atau menggunakan mika plastik berpenutup. 

Saat mengambil jajanan takjil bisa menggunakan penjepit atau sarung tangan plastik.

Pedagang juga diimbau untuk memperhatikan kebersihan diri dan lokasi sekitar tempat penjualan. 

“Baik pemeriksaan dan edukasi ini kami harapkan dapat menambah pengetahuan tentang kandungan bahaya pada makanan dan pentingnya menjaga kebersihan makanan. Sehingga  pedagang dapat berkontribusi menyebarluaskan informasi mengenai informasi tesebut kepada pedagang lainnya,” harap Nurdiana.

Ditambahkan Nurdiana, pengawasan terhadap jajanan takjil Ramadan di Mukomuko bukan hanya dilakukan sekali ini saja.

BACA JUGA:PPPK Bisa Ikut Seleksi CPNS, Tak Perlu Mengundurkan Diri, Ini Syarat Lainnya

Namun pengawasan akan dilakukan kembali nantinya dengan jadwal yang tidak bisa diinformasikan.

"Pengawasan takjil dilaksanakan sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat. Sehingga masyarakat atau konsumen tidak ragu untuk mengkonsumsi atau berbuka dengan takjil yang dijual pedagang," jelasnya.

Di bagian lain, terkait pasar murah yang digelar Pemkab Mukomuko di 15 kecamatan, saat ini sudah dilaksanakan di Kecamatan Malin Deman.

Sama dengan pasar murah di kecamatan lainnya, Pemkab Mukomuko menyediakan sebanyak 2,5 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Dengan harga jual beras SPHP ini jauh lebih murah yaitu Rp11.500 per kilogram, dari harga pasaran sebesar Rp16.500 per kilogram.

Telur ayam sebanyak 100 karpet dengan harga Rp46.000 per karpet, minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.500, gula, sirup, tepung, cabai, susu, dan yang lainnya, dengan harga seluruhnya lebih murah.

“Beras dipasok pihak Bulog Bengkulu. Kalau gula dan lainnya, ada dari distributor dan pihak terkait lainnya. Termasuk dari Bank Indonesia,” beber Nurdiana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan