Jepang Tertarik Budidayakan Ikan Sidat Bengkulu Selatan, Ini Alasannya
DISKUSI: Bupati Gusnan Mulyadi bersama Investor Jepang, Toshihiro Nakamura yang tertarik akan potensi ikan sidat di Bengkulu Selatan. Foto: Rio Agustian/RB--
"Kita menarik investor asing, banyak peluang investasi di Bengkulu Selatan," tambah Gusnan.
Sementara itu delegasi perusahaan PT. Singgasana Unagi Indonesia, Toshihiro Nakamura menyatakan minat mereka untuk menjajaki lebih lanjut peluang investasi di Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:10 Paket Jalan di Benteng Mulai Dikerjakan, 2 Lain Tahap Lelang, Berikut Rincian Lokasinya
PT. Singgasana Unagi mengapresiasi komitmen pemerintah daerah Bengkulu Selatan dalam menciptakan lingkungan investasi yang ramah.
Berusaha untuk lebih memahami potensi serta persyaratan yang dibutuhkan untuk berinvestasi dalam budidaya ikan sidat di Bumi Sekundang Setungguan.
Pertemuan tersebut juga mencakup diskusi tentang teknologi terbaru dalam budidaya ikan sidat, praktik terbaik dalam manajemen perikanan, dan potensi pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk produk-produk perikanan dari Bengkulu Selatan.
Toshihiro Nakamura menyatakan akan menjadikan Bengkulu Selatan sebagai salah satu penyuplai ikan sidat utama bagi kebutuhan pasar lokal dan internasional, terutama Jepang. Di Jepang, ikan sidat salah satu makanan favorit.
Besarnya kebutuhan akan sidat setiap harinya membuat Bengkulu Selatan sangat berpeluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui pengembangan dan pembudidayaan ikan sidat.
"Kami sudah coba, dan Bengkulu Selatan punya potensi, dan kita punya peluang kerja sama," ucap Toshihiro.
Sebelumnya, Dinas Perikanan Bengkulu Selatan menggandeng tim ahli dari Universitas Bengkulu untuk mengembangkan budidaya ikan sidat.
Pemerintah daerah juga telah melakukan koordinasi bersama PT LABAS yang merupakan perusahaan pengembangan ikan pelus terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini juga siap mensuplai bibit ikan sidat ke Bengkulu Selatan dalam tahap pertama.
BACA JUGA:Puncak Arus Mudik, Siagakan Peralatan di Daerah Rawan Longsor
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkulu Selatan Santono, M.Pd menerangkan, budidaya ikan sidat telah siap di Kabupaten Bengkulu Selatan, namun dilakukan secara bertahap.
Saat ini pangsa pasar ikan sidat masih didominasi oleh negara-negara maju seperti Jepang, Korea, Cina, Hongkong, Jerman, Italia dan Amerika.